Lihat ke Halaman Asli

Gobar MAG Cibubur-Goa Silandak-Sodong

Diperbarui: 17 Juni 2015   08:58

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gobar MAG Cibubur-Goa Silandak-Sodong

Reportase by Sirun Muyassirun

Petualangan gobar MAG (Muslim Adventure Group) kali ini kembali menyisir area Bogor dengan rute Cibubur menuju Sodong dengan tujuan Goa Silandak. Rute ini sedikit mengingatkan kami pada petualangan ajib MAG dengan beberapa tragedi di Cioray karena lokasi yang sama-sama sekitaran Klapa Nunggal. Sempat juga membuat kuatir. Namun tempaan kawah candradimuka gunung cioray ternyata telah membuat nyali para alumni setegar karang, tak gentar dan siap melibas segala medan. Lanjuuut…. Marshal trip lagi-lagi dipercayakan kepada suhu Boni Sibon, yang katanya mendapatkan info track dari explorer legendaris om Eko Siswanto. Info marshal yang menegaskan kalau rute kali ini tak ada setengahnya Cioray membuat peserta gobar sumringah tersenyum lebar, pede dan tampak sedikit pongah. Berbekal sarapan bubur ayam langganan pak Anto selaku tuan rumah tikum, semua peserta tampak siap tempur. Oh ia, gobar ini dimeriahkan oleh bebrapa bintang tamu diantaranya Om Fatur (Depok), Om Tribudi (GP), om Goest Rist (FR) dan sahabat MAG lainnya. Ini sudah menjadi kebijakan admin om Adhany yang diaminkan seluruh anggota MAG untuk selalu mengundang bintang tamu di setiap event gobar. Tak lain dan tak bukan untuk menjalin tali silaturohim serta memperluas persahabatan. Total rombongan 30 orang. Lumayaan…

Masih menunggu...

Tikum Rumah Pak Anto

Masih menunggu sambil nyabu (nyarap bubur)

Tepat jam 8 lebih dikit, setelah semua peserta tiba dan siap, kamipun segera meluncur memulai perjalanan melalui pintu belakang Legenda Wisata. Rombongan singgah sebentar di AlfaMidi tuk membeli beberapa perbekalan, lanjut menyebrangi jalan Raya Cikuda, lalu meluncur ke arah pemukiman penduduk Wanaherang. Jalan mulus beraspal hingga beberapa ratus meter lalu kami berbelok ke jalan tanah setapak di sela-sela rumah penduduk. Rumah-rumah berjarak-jarak dan tidaklah padat layaknya di Jakarta. Banyak lahan kosong kiri dan kanannya. Kebun, tanah lapang rerumputan, semak belukar serta hutan bambu kami lalui.

???????????????????????????????

???????????????????????????????

???????????????????????????????

???????????????????????????????

Selepas blusukan di antara rumah-rumah warga, rombongan lalu tiba di tanah lapang luas dengan rumput belukar tinggi tak terawat. Kami melewati tower sutet tinggi menjulang dengan kabel-kabel yang melengkung terhubung entah kemana. Di sebelah kanan jalan ternyata tempat pembuangan sampah limbah plastik yang menggunung. Di sekitarnya berdiri beberapa gubuk-gubuk kayu seadanya yang beberapa di antaranya sudah mulai doyong. Kami menyapa pamit pada beberapa bapak-bapak pemulung saat melintas. Bau sampahnya tidak tercium menyengat, namun jelas udaranya tak segar sama sekali. Ayunan pedal sedikit dipercepat. Tak ada kata gowes-santai tuk menikmati pemandangan sekitar. Yang ada semua serius ngacir berusaha untuk segera mendapatkan udara segar. Saking seriusnya kami tak sadar ternyata om admin, ustad Daniel dan 3 lainnya tertinggal di belakang. Om Adi langsung tanggap balik arah menjemput menghilang di antara gundukan sampah. Tak lama berselang, mereka tiba.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline