Lihat ke Halaman Asli

SirriSaqti

Poin Tiga imaji: Aksara-Warna-Melodi

Aku dan Secangkir Kopi

Diperbarui: 17 November 2020   00:48

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

malam larut
sejenak mengosongkan hati dari perasaan-perasaan benci

cuaca dingin
adalah waktu yang tepat untuk menikmati secangkir kopi sembari membayangkan masa depan negeri ini

tapi,
di sebuah negeri
apabila bahasa tidak lagi menjadi air, maka yang tampak di depan mata adalah sebuah negeri gersang!
negeri yang hanya ditumbuhi ujaran kebencian!
tumbuh dari otak yang sudah rusak!
ganas meradang!

mengerikan!
ya, sungguh mengerikan jika itu dibiarkan, semakin tumbuh dan menjalar

entah akan bagaimana nasib anak bangsa di masa mendatang.

sungguh, benci itu adalah api
benci itu sengatan terik matahari tengah hari
menyengat tubuh
membakar hati

lantas ke mana hendak berteduh?
sedangkan pohon-pohon tua berdaun rimbun sudah tak terlihat lagi di negeri ini?

aku bingung sendiri
aku hanya bisa mempertanyakan perihal ini pada secangkir kopi pahitku malam ini ..

~SirriSaqti




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline