Berjilbab atau tidak berjilbab.
Akhir2 ini Lagi ramai dibahas di medsos , membahas anggota Paskibraka-Pasukan Pengibar Bendera Pusaka yang melepaskan pemakaian jilbab secara sukarela.
Saya ambil salah satu pemberitaan dari Kompas, tertanggal 14 Agustus 2024
Seandainya saya ditanya, apakah setuju atau tidak para penggerek pengibaran bendera Pusaka tanpa berjilbab.
Sebagai opini saya , saya setuju!
Alasannya apa?
Walau dengan hanya bermodalkan selembar foto dokumentasi bersejarah karya Frans Mendur
Foto karya Frans Mendur yang mengabadikan detik-detik proklamasi Indonesia di Jalan Pegangsaan Timur Nomor 56, Cikini, Jakarta, 17 Agustus 1945. Kiri, pengibaran bendera Merah Putih oleh Latief Hendraningrat, anggota PETA (Pembela Tanah Air). Kanan, suasana upacara dan para pemuda yang menyaksikan pengibaran bendera.(-) Sumber: Kompas
Terlihat dalam foto tersebut, tak terlihat Mbak2 atau Emak2 yang memakai jilbab
Hanya terlihat seorang ibu memakai kerudung, itupun hanya sebagai pelengkap berpakaian kebaya
Di kala itu persatuan dan kesatuan bangsa indonesia sudah terlihat jelas tak adanya membeda-bedakan dalam hal berpakaian.
Dan semoga Pro dan Kontra kejadian ini bisa cepat berlalu