Lihat ke Halaman Asli

Sirpa

dah tuwir , dah pensiun ... bermukim di Kali Pornia, masih Paspor Ijo

Polah Guru yang Tidak Elok Ditiru

Diperbarui: 17 Desember 2023   10:12

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Photo : Brett Ryder 

Polah Guru Yang Tidak Elok Ditiru.

Kutipan : 

Seringkali saya mendapati adanya ungkapan jika perempuan seharusnya tidak "memancing" para lelaki, sehingga tidak terjadi hal-hal yang tak diinginkan. Hal ini terdengar tidak adil karena kesannya hanya perempuan saja yang disuruh untuk menjaga diri, sedangkan laki-laki seolah bebas bertindak dan ketika terjadi tindak kekerasan seksual, mereka tinggal menyalahkan perempuan. Mengapa tidak saling mengintropeksi diri saja tanpa harus saling menyalahkan satu sama lain? Karena bagaimanapun, kasus kekerasan seksual seharusnya tidak boleh terjadi, baik korbannya perempuan maupun laki-laki.

Dikutip dari artikel :  I n i   ,  Oleh : Saraswati

Saya tertarik dengan ungkapan Kompasianer, Mbak Saraswati  tersebut diatas  , ketika ia ikut menghangatkan peringatan Hari Guru se Indonesia , 25 Nopember 2023. beberapa waktu berselang.

Kadang kala kejadian tatapan pandangan seorang guru wanita (single atau yang sudah berkeluarga)  yang terfokus akan anak didiknya yang lawan jenisnya , bukanlah tatapan kosong tapi tatapan yang berisi (mungkin bisa disamakan dengan slang dari bahasa gaul di Indonesia yaitu Piktor-Pikiran Kotor)

Oknum guru wanita tsb. berhalusinasi ingin menikmati kebahagiaan sepintas, ia berkeinginan mendapatkan kepuasan seks bersama  anak didiknya . 

Halusinasi yang infatuation , yaitu perasaan nafsu birahi  yang sangat kuat mendominasi alam pikirannya.

Halusinasi yang liar ini berkembang menjadi kenyataan.Kalau sudah berhalusinasi liar, macam beginian, ia tidak memikirkan efek negatifnya  terhadap profesi guru. benturan mental yang menimpa murid2nya dan juga membuat orang tua murid menjadi was-was akan anak2 mereka

Bagaimana  guru mulai menjebak siswanya sebagai mangsa ?

Sebermula sang guru mulai memberikan perhatian khusus, dukungan moral, atau penghargaan kepada siswa nya. dengan imbalan seperti itu siswa tidak boleh diremehkan. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline