Lihat ke Halaman Asli

Puisi: Arah Kembali

Diperbarui: 26 Desember 2020   09:52

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Dinding terenyuh dibuatnya
Segar melihat sambutan
Lelah bukanlah suatu rintangan
Tatkala arah berputar mengikuti jalan
Senyuman tidak cukup menggambarkan
Kesenangan tak lagi dapat terukur rayuan

Melepas segala beban
Meninggalkan sejuta gundaman perasaan
Garisan langkah bertahap dilewati
Tanda keberhasilan menjelaskan.
 




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline