Lihat ke Halaman Asli

Penistaan Agama Di Zaman Baginda Nabi SAW, Allah SWT: "Maka Bersabarlah Engkau"

Diperbarui: 5 Desember 2016   17:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber Gambar: BBC

Kamis (01/12/16) sebelum Jum’at Legi, eyang blog ini mengikuti khataman al-Qur’an. Kegiatan ini memang sudah menjadi kebiasaan setiap bulan di sebagian besar daerah Jombang. Setelah mengambil giliran membaca, walaupun sedikit, eyang blog ini beristirahat. Dalam istirahatnya sambil mencicipi kopi hitam, eyang blog ingin mencoret blognya lagi. Coretan ini masih berkisar kasus yang ‘menggetarkan’ Nusantara, penistaan agama yang dilakukan oleh salah satu cagub DKI Jakarta. (Baca: Dengan Surat Al-A'raf, Rasulullah SAW Diperintahkan Memaafkan Orang Kafir

Coretan ini bukan hasil pemikiran sendiri, tapi berdasarkan referensi Ulama’ klasik, baik ahli tafsir maupun ahli hukum Islam. Sehingga, coretan ini murni sebuah artikel yang mempunyai referensi, bukan mendukung cagub tersebut. Bila memang pembaca tidak suka cagub tersebut, maka pilih lainnya. Tentu, berdasarkan hati nurani pembaca dan kualitas dari cagub yang ada. Sarannya, agar terasa nyaman, dalam membaca coretan ini diharapkan ditemani kopi hitam. Karena diharapkan semboyan yang berlaku di tempat eyang blog berada bisa didapatkan, “Ngopi sek gen ora mangkel!” (ngopi dulu biar tidak marah). Ha ha ha.

Sebagaimana dilansir oleh Tempo, Kabar demo besar-besaran pada 2 Desember atau dikenal demo 212 rencanaya akan digelar untuk mendesak kepolisian menahan calon Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok terkait dengan dugaan penistaan agama. 

Namun, tanggapan yang menyejukkan datang dari Presiden Joko Widodo. Beliau yakin bahwa tidak akan ada demo 2 Desember nanti. Dia mengatakan bahwa apa yang akan terjadi pada 2 Desember nanti bukanlah unjuk rasa, melainkan doa bersama. (Baca: Bukan Unjuk Rasa,Presiden Sebut Demo 212 Aksi Doa Bersama(

Tanggapan Bapak Presiden memang bisa dibenarkan. Karena, Ketua GNPF-MUI Rizieq Shihab mengatakan Aksi Bela Islam III nanti akan berlangsung superdamai.

“Maksudnya berupa aksi ibadah gelar sejadah tapi tanpa mengubah tuntutan utama dalam Aksi Bela Islam II sebelumnya untuk menuntut kasus penistaan agama diusut tuntas." ucapnya.  (Baca: Bertemu Kapolri, Rizieq: Aksi BelaIslam III Superdamai)

Seperti yang dilansir JPNN, penceramah Abdullah Gymnastiar berencana akan melibatkan diri pada demonstrasi besar-besaran pada 2 Desember mendatang. Beliau mengaku turut mendoakan Indonesia agar aman dan tentram. Beliau berpesan, bagi umat dan masyarakat yang hadir, diharapkan memperbaiki niatnya. Dia meminta semua peserta demo berniat untuk mendoakan negeri makmur, niat untuk ibadah, niat untuk dakwah, amar maruf nahi mungkar dan memberikan hukuman yang adil bagi penista agama. (Baca: Aa Gym Siap Ikut Demo 2 Desember, nih Alasannya)

Dari lansiran diatas, bisa diambil kesimpulan, bahwa tujuan pokok dari aksi 02 Desember yang merupakan aksi lanjutan 04 November adalah menuntut kasus penistaan agama diusut tuntas dan diberikan hukuman yang adil bagi pelakunya. Hanya saja, aksi tersebut dilakukan dengan damai dan berwujud ibadah.

Dalam menyikapi kasus penistaan dan aksi 212 ini, eyang blog mendasarkan pada surat al-Ma’arij, ayat: 05:

فَاصْبِرْ صَبْرًا جَمِيْلاً

“maka bersabarlah engkau (Muhammad) dengan kesabaran yang baik”

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline