Lihat ke Halaman Asli

Duel dua kubu, modal besar untuk sistem perpolitikan kita ke depan

Diperbarui: 18 Juni 2015   06:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Saya tak ingin menutup-nutupi siapa saya, saya ingin memperkenalkan diri dulu siapa saya. Saya ex. Jasmev..

Pertarungan dua kubu di pilpres 2014 ini telah mengelompokkan kekuatan-kekuatan politik menjadi pertarungan ideologis. Fragmentasi partai yang dulu sangat rasional - pragmatis, membentuk kekuatan emosional - ideologis.

Seorang kawan diskusi di facebook, mengatakan bahwa fragmentasi politik kita dapat dikelompokkan ke dalam 3 bagian besar:

  1. Nasionalis - Islam : PKS, PAN, PBB, PPP
  2. Nasionalis - Konservatif : Golkar, Demokrat, Gerindra, Hanura
  3. Nasionalis - Sekuler : PDIP, Nasdem, PKB

Berbeda dengan pertarungan politik di Amerika dan Eropa yang lebih banyak terkumpul dalam 2 kelompok besar LEFT WING dan RIGHT WING, di kita entah mengapa selalu terbagi dalam 3 kelompok besar (di jaman orde lama ada Nasionalis - Agama dan Komunis).

14052167801751680976

Saya kira, pertarungan dua kubu antara Jokowi - JK vs PSHR sekarang telah mengerucutkan kekuatan-kekuatan politik tersebut menjadi 2 kubu saja:

  1. Sekuler (LEFT WING)
  2. Konservatif (RIGHT WING)

Kalau kita perhatikan, pertarungan dua kubu ini dapat dijelaskan oleh bagan/infografik di atas. Dengan mudah kita mendapat penjelasan, misalnya mengapa kubu Prabowo didukung PKS, PBB, PAN dan PPP, sementara PDIP, PKB dan Nasdem di kubu seberangnya.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline