Persoalan puluhan kota dan wilayah yang tenggelam semakin mencuat, media massa maupun media sosial sudah menyebarkan perihal ini, artinya bukan hal baru.
Namun begitu, warga Indonesia juga belum tentu percaya, karena ini asumsi dan hipotesis para peneliti. Pada realitanya terlihat bagaimana bencana-bencana timbul sebagai faktor terjadinya.
Di sisi lain, menurut Kominfo mengungkapkan adanya hoaks tentang isu wilayah yang akan tenggelam. Pasalnya, BMKG hanya menginformasikan potensi banjir rob dan tingginya pasang air laut di beberapa daerah.
Tentu menjadi peringatan bagi kita yang tinggal di wilayah itu, apalagi merebaknya Jakarta tenggelam tahun 2050 membuat pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN).
Lantas, apa saja yang menyebabkan wilayah-wilayah di Indonesia diprediksi tenggelam?
1. Gelombang Pasang Air Laut
Semakin tinggi pergerakan air ke permukaan, maka semakin membahayakan warga pesisir. Mengakibatkan tenggelam daerah pesisir pantai atau abrasi.
Gelombang laut merupakan tanda fenomena naik turunnya air laut dengan periode dan panjang gelombang tertentu. Pasang air laut diakibatkan tiga hal, yaitu angin kencang, perubahan cuaca yang cepat dan pengaruh gravitasi bulan atau matahari.
Menariknya, fluktuasi air laut oleh gaya tarik bulan pada massa air di bumi lebih besar daripada matahari karena dekat dengan bumi. Biasanya gelombang panjang berlangsung 3 jam hingga 1 hari dan kecepatan mencapai 10-100 Km/jam.
Gelombang jenis ini dinamakan destructive wave (gelombang perusak) yang membuat material pesisir hanyut ke laut. Demikian, beberapa wilayah dekat gelombang pasang air laut akan ikut tersapu oleh air laut.
2. Penurunan Permukaan Tanah
Bumi yang didominasi 2/3 daerah perairan memungkinkan planet ini sepenuhnya menjadi perairan. Ini bisa terjadi akibat penurunan permukaan tanah, dimana peristiwa gerakan penurunan muka tanah oleh faktor tertentu.