Lihat ke Halaman Asli

Mohamad Akmal Albari

Mahasiswa Hukum Tata Negara

Potongan Beasiswa, Setengah Harganya

Diperbarui: 16 Januari 2023   00:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi tanda tangan MoU/Pexels

Urang (saya) enggak bakal kasih kalau 50 persen mah, banyak kebutuhan, harus bayar sewa kontrakan, UKT dan biaya hidup” ujar Jaka

Minggu, 8 Januari lalu, diselenggarakannya penyaluran beasiswa Karawang Cerdas tahun 2022 kepada para mahasiswa pendaftar baru yang dinyatakan lulus dari berbagai jalur. Beasiswa Karawang Cerdas (Karcer) adalah beasiswa dari Pemerintah Daerah (Pemda) Karawang setiap tahun.

Jaka (bukan nama sebenarnya), salah satu mahasiswa dari perguruan tinggi Islam di Bandung mengeluhkan beasiswa yang ia dapatkan. Jaka mendaftar melalui jalur akademis yang menggunakan nilai IP dua semester.

Nilai yang diraih terbilang cukup untuk menjadi pemenang beasiswa, persaingan ketat peraih beasiswa memang tidak bisa diabaikan. Berdasarkan Keputusan Bupati Karawang Nomor 978/kep.566-Huk/2022 ada 7.303 pendaftar baru yang mendapatkan beasiswa dari Sekolah Dasar (SD) hingga Perguruan Tinggi (PT).

Bagi pelajar tingkat PT mendapatkan dana sebesar 6 juta Rupiah. Jaka bahagia bisa memiliki uang sebesar itu untuk kebutuhan kuliah dan biaya hidup. Tapi, ia juga khawatir, pencarian terpotong oleh oknum yang membantunya.

Jaka sebenarnya tidak benar-benar membutuhkan bantuan dari pihak oknum, dikarenakan oknum meminta bagian lima puluh persen. Jika ia berhasil, mau tidak mau Jaka harus memberikan bagian yang sudah disepakati.

“Tadinya, ada pihak (H) menghubungi saya lewat telepon, menawarkan bantuan agar bisa mendapatkan beasiswa terkait, dengan syarat potongan 50 persen. Saya juga mau menolak ya bagaimana, agak canggung karena dia dari satu organisasi dan dekat sama saya” ucap Jaka.

Pemuda asal Karawang itu sadar bahwa apa yang ia raih suatu keburukan, bahkan kejahatan. Di sisi lain, ada kejelasan dari hasil perundingan penerima dan oknum tersebut. Jaka menjelaskan pihak mereka tak terlihat membantu, hanya mengisi list pihak yang ikut dibantu dan menyetorkan nilai IP.

Tak ada bantuan yang sungguh-sungguh mengurusi beasiswa tersebut. Dari melengkapi administrasi dilakukan sendiri bahkan untuk memperbaiki kesalahan cetak kartu keluarga. Semua diusahakan Jaka yang harus bolak-balik Bandung-Karawang di tengah kesibukan kuliah.

Lebih lanjut, dari Bekasi.tribunnews.com, Bupati Karawang, Celica Nurrachdiana menindak tegas oknum-oknum pelaku pungli beasiswa Karcer. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karawang mengalokasikan Rp 20 miliar per tahun, Celica menyesalkan para pihak pemeras beasiswa.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline