Lihat ke Halaman Asli

Mohamad Akmal Albari

Mahasiswa Hukum Tata Negara

Kanaan, Tanah Peradaban Kuno yang Dijanjikan Tuhan

Diperbarui: 18 Mei 2022   14:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Penemuan Benteng Kanaan Berusia 3200 Tahun/Republika.co.id

 

Kita mengenal Ibrahim dalam Islam dan Abraham dalam Alkitab, menurut para peneliti, Abraham adalah seorang pemimpin kafilah yang mengembara dari Mesopotamia ke Laut Tengah di akhir tahun 3000-an SM. Sebagian menyebut, tahun 2000-an SM, kafilah Abraham dari Kota Ur migrasi ke Kanaan, tanah tuhan yang dijanjikan. Termaktub dalam Alkitab mengenai Abraham dan keturunannya menetap di Kanaan melalui tiga gelombang.

Pertama, datangnya Abraham dari Mesopotamia; sebab kematian istrinya, Sara, tahun 1850 SM ia menduduki tanah di Hebron. Kedua, Yakub, cucu Abraham yang tinggal di Sikhem, dan saat ini menjadi kota Arab, Nablus, di Tepi Barat. Ketiga, adanya suku-suku yang mengaku keturunan Abraham tahun 1200 SM, dari Mesir ke Kanaan karena di perbudak oleh bangsa Mesir yang di pimpin oleh Yahweh, orang yang di merdekakan oleh tuhan. Akhirnya orang-orang ketiga ini berbaur dan bersekutu dengan orang Ibrani dengan sebutan orang Israel, nama yang di sandarakan pada nama Yakub.

Namun, dikatakan sekitar 3000 SM, bangsa Arab berhijrah menuju Utara. Suku Funisia (Phonecia) merupakan suku pertama yang menetap di pantai Laut Mediterranean, Asia Barat. Pantai dengan kawasan sempit di batasi oleh laut di Barat dan gunung-gunung di Timur (sekarang kawasan Lebanon). Sekitar 2500 SM, daerah Selatan wilayah tersebut dihuni oleh Bangsa Funisia, Bangsa Arab, dan Bangsa Kanaan. Mereka terletak di sungai Yordan sebelah Barat dari Laut Mediterranean, atau dalam Alkitab disebut dengan Tanah Kanaan.

Dari arah Timur Laut Sungai Yordan, bangsa Aramaean datang yang sebelumnya menetap di Lembah Sungai Eufrat, Mesopotamia. Wilayah ini dikenal dengan negara Syria (Suriah), mereka berpindah disebabkan bangsa Mitanni yang berbahasa Indo-Eropa mendesak pemukiman Bangsa Aramaean. Memasuki 1500 SM, Kota yang terkenal daerah yang ditempati Bangsa Aramean adalah Kota Damaskus, mereka membangun kota tersebut alih-alih untuk mengusai perdagangan di seantero Asia Barat. Terdapat juga kerajaan pada kala itu, terpatnya di Timur Sungai Yordan dan Selatan Laut Mati (Laut Luth), yaitu Amon, Moab, dan Edom. Dan ketiga kerajaan tersebut berbahasa Semit.

Kemajuan dalam tulisan Bangsa Aramaean sekitar tahun 1000 SM, membuat karya tulisan yang lebih sempurna dari Huruf Hieroglyph atau huruf paku, bahasa Aramaean berhasil mengalahkan bahasa lokal, misalnya Yesus yang beridentitas Yahudi berbicara menggunakan bahasa Aramaean bukan bahasa Ibrani. Tanah Kanaan memiliki korelasi erat dengan agama-agama samawi, bahkan Adam dan Ibrahim pernah berdakwah menyampaikan pesan tuhan disana. Kedua putra Abraham yaitu Ishak bertugas berdakwah di Tanah Kanaan dan Ismail yang memiliki tanggung jawab di Jazirah Arab.

Pada 1200 SM, orang-orang Israel berdatangan dari Mesir ke Kanaan, suku-suku Filistin dari Pulau Krete (kreta) mencari tempat baru setelah wilayah mereka (Laudt Mediterrenan) di serang dari wilayah Utara. Kemudian, mereka menempati daerah antara Yava dan Gaza, maka meleburlah mereka dengan bangsa Kanaan yang terlebih dahulu mendiami wilayah tersebut. Wilayah ini dikenal dengan Palestina yang terletak diantara Mesir di Barat dan Babilonia di Timur. Palestina menjadi tumbuh kembangnya peradaban kuno karena pengaruh Mesir dan Babilonia, Adapun Kerajaan Hittie (hatti) di Utara juga mulai mempengaruhi, Kerajaan memiliki kekuasaan di wilayah Asia Kecil (sekarang Turki). Hal ini memicu kesatuan politik di Palestina.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline