Lihat ke Halaman Asli

No Transmigrasi di Papua oleh Siripkon Bitdana

Diperbarui: 1 November 2024   14:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Di bumi Papua, tanah leluhur nan hijau,
Terbentang alam liar, menyimpan seribu kisah.
Namun kini terusik, oleh ambisi yang rakus,
Transmigrasi datang, mengusik hak dan tradisi.
 
Gunung-gunung menjulang, hutan lebat membentang,
Sungai-sungai mengalir, membawa air kehidupan.
Masyarakat adat, menjaga alam dengan penuh cinta,
Hidup selaras, dalam harmonis dan kebijaksanaan.
 
Tapi kini terancam, oleh gelombang manusia,
Yang datang dari jauh, membawa budaya asing.
Tanah leluhur terusik, hak-hak dirampas,
Tradisi terlupakan, budaya terpinggirkan.
 
Oh, Papua, tanah pertiwi nan indah,
Haruskah kau ternodai, oleh ambisi yang rakus?
Hentikan transmigrasi, kembalikan hak-hak kami,
Agar tanah Papua, tetap terjaga dan lestari.
 
Bumi pertiwi, tempat leluhur tertidur,
Menyimpan cerita, tentang kejayaan dan kejayaan.
Jangan biarkan, ternodai oleh ambisi,
Jaga Papua, agar tetap lestari dan damai.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline