Lihat ke Halaman Asli

Sirilus Byron

Mahasiswa

Pengaruh Gas Rumah Kaca (GRK) Terhadap Pertumbuhan Ekonomi

Diperbarui: 26 November 2023   16:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Hubungan antara gas rumah kaca (GRK) dan pertumbuhan ekonomi bersifat kompleks. Meskipun pertumbuhan ekonomi dapat meningkatkan emisi GRK, dampaknya dapat merugikan lingkungan dan kesehatan manusia. Istilah rumah kaca mengacu pada dampak pertumbuhan ekonomi terhadap emisi GRK dan kualitas lingkungan. Riset menunjukkan bahwa pertumbuhan ekonomi di tingkat provinsi di Indonesia berpengaruh pada emisi GRK, namun respons terhadap perubahan pertumbuhan ekonomi terhadap emisi GRK tidak seragam di semua provinsi. Hal ini menegaskan bahwa pertumbuhan ekonomi tidak selalu sejalan dengan pemeliharaan kualitas lingkungan.

Untuk mengurangi dampak negatif pertumbuhan ekonomi pada lingkungan, diperlukan strategi pembangunan ekonomi yang berkelanjutan dan inklusif. Salah satu pendekatan yang dapat diambil adalah menerapkan konsep ekonomi hijau, yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan dan kesetaraan sosial masyarakat, sambil mengurangi risiko kerusakan lingkungan. Konsep ini dapat diwujudkan melalui investasi dalam energi terbarukan, pengembangan industri berbasis energi bersih, dan pembangunan infrastruktur ramah lingkungan. Pemerintah juga dapat menerapkan kebijakan progresif untuk memastikan pertumbuhan ekonomi sejalan dengan pelestarian lingkungan dan kesejahteraan masyarakat. Beberapa kebijakan yang dapat diterapkan melibatkan pajak karbon, pengembangan transportasi publik berkelanjutan, dan penggunaan teknologi ramah lingkungan. Kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan pemangku kepentingan lainnya diperlukan untuk menciptakan lingkungan yang mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan ramah lingkungan.

Beberapa strategi yang dapat diterapkan untuk mengurangi dampak pertumbuhan ekonomi pada emisi GRK melibatkan:

1. Pengembangan teknologi ramah lingkungan: Pemanfaatan teknologi yang lebih bersahabat dengan lingkungan, seperti teknologi gas, dapat membantu mengurangi emisi GRK dari sektor pertanian dan industri.
2. Pengembangan infrastruktur berkelanjutan: Investasi dalam infrastruktur yang ramah lingkungan, seperti transportasi dan energi terbarukan, dapat berkontribusi pada pengurangan emisi GRK dengan mengurangi kebutuhan transportasi dan meningkatkan efisiensi industri.
3. Pajak karbon: Penerapan pajak karbon bisa menjadi instrumen untuk menurunkan emisi GRK dengan meningkatkan biaya penggunaan bahan bakar fosil, mendorong beralih ke sumber energi yang lebih bersahabat dengan lingkungan.

Dalam situasi ini, pertumbuhan ekonomi yang menyebabkan peningkatan emisi GRK menekankan kebutuhan kerjasama antara pemerintah, masyarakat, dan pihak-pihak terkait guna membentuk lingkungan yang lebih aman dan berkelanjutan.

Pertumbuhan ekonomi yang diikuti peningkatan emisi GRK dapat mengakibatkan dampak negatif, termasuk:
1. Pemanasan global: Emisi GRK, terutama CO2, dapat menyebabkan pemanasan global, berpotensi menciptakan perubahan iklim yang merugikan bagi kehidupan.
2. Dampak kesehatan masyarakat: Emisi GRK, terutama CH4, dapat berpengaruh pada kesehatan masyarakat, terutama di daerah yang rentan terhadap dampak GRK.
3. Ketidakpastian global: Peningkatan emisi GRK dapat meningkatkan ketidakpastian global, memengaruhi pertumbuhan ekonomi dan investasi internasional.

Meskipun pertumbuhan ekonomi diyakini dapat meningkatkan emisi GRK, beberapa penelitian menunjukkan bahwa hal tersebut juga berkontribusi pada total emisi GRK di Indonesia.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline