Lihat ke Halaman Asli

Nina Arman

Freelancer

Hantu-hantu Industri TV Indonesia

Diperbarui: 23 September 2019   13:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

Oleh: Nina Arman Kosasih

Industri musik dan hiburan Tanah Air kehilangan salah satu penyanyi bertalenta yang suara emasnya selalu dinantikan. *Dia adalah alumni Indonesia Idol, Mike Mohede*.

Bila Anda yang tidak tahu, lihatlah berita-berita online dan medsos di antara tanggal 31 Juli 2016 hingga awal bulan Agustus 2016. Anda akan banyak melihat informasi untuk mendapatkan gambaran betapa Indonesia kehilangan salah satu penyanyi terbaiknya.

*Indonesia Idol RCTI* memang banyak menelurkan talen-talen memukau di kancah permusikan Indonesia, namun kehilangan Mike Mohede, adalah luka mendalam yang tidak mudah diobati.

*Anda ingat Ahsani?* Remaja 13 tahun asal Karawang itu hafiz Al-Quran sejak usia 6 tahun 10 bulan. Di berbagai media, banyak orang mengaku merinding dan menitikkan air mata saat mendengar lantunan ayat suci yang dibacakan oleh Ahsani dalam program acara Hafiz Indonesia.

Sebagian diantaranya bahkan mengaku, bahwa Ahsani menjadi inspirasi untuk mempelajari Al-Quran dengan lebih baik lagi.

Atau *Anda ingat kisah Si Bolang alias Bocah Petualang?* Si Bolang menceritakan petualangan anak-anak di beragam penjuru Nusantara tentang pengenalan alam dan budaya setempat sesuai tempat tinggal anak-anak.

Bagi banyak orang tua, Si Bolang memberi makna mendalam bagi pengetahuan anak-anak mereka tentang Indonesia dari perspektif yang berbeda.

*Anda pecinta berita?* Seputar iNews, Buletin maupun Lintas iNews, Redaksi Pagi, Lensa Indonesia, Topik Siang dll., adalah program berita yang siap menyajikan berita terkini.

Mereka berlomba menayangkan informasi terkini dan terakurat, walaupun saya harus akui program *Seputar iNews Pagi - Siang dan Malam di RCTI* lebih banyak ditunggu, sejak Liputan 6 milik SCTV terpuruk seiring kerugian akut yang dialami group perusahaan mereka.

Intinya, setiap stasiun TV pasti berupaya semaksimal mungkin menayangkan program terbaiknya. Mereka sadar, bahwa *faktor kualitas program dan faktor kepemirsaan, senantiasa berbanding lurus dengan kinerja keuangan perusahaan*. Saya berani bertaruh, setiap stasiun TV akan berjibaku memenangkan kompetisi di setiap jam tayang, dengan cara memberikan acara berkualitas agar mendapat penonton sebanyak mungkin.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline