Lihat ke Halaman Asli

Berliana Siregar

Daulat Hati, tubuh dan Rasa

Menjemput Virus Baik dari Siantar

Diperbarui: 3 Agustus 2022   10:13

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri : Juli 2022: Sayur dikemas langsung di lahan, segar dan warna menggoda 


Beruntunglah orang-orang Siantar memiliki sosok ini. Perempuan Batak Boru  Naibaho ini kembali ke tanah kelahiran setelah menjemput virus baik beberapa tahun di pulau Jawa.


Kemudian dia menyebarkannya lewat berbagai upaya baik dengan mengolah sumber daya di bumi lebih lezat,sehat dan alami.

Beruntunglah orang-orang  Siantar memiliki sosok ini. Perempuan Batak Boru  Naibaho ini kembali ke tanah kelahiran setelah menjemput virus baik beberapa tahun di pulau Jawa. Kemudian dia menyebarkannya lewat berbagai upaya baik yaitu mengolah sumber daya di bumi lebih lezat,sehat dan alami. Apni Naibaho dengan lembaga bernama Sise (Siantar Sehat) mengenalkan, melatih petani perempuan bahkan menyediakan pangan sehat bagi sekitar 150 warga Siantar.


Mengembalikan Tanah Lebih Sehat


Filosofi tanah sebagai akarlah yang menjadi pijakan Apni dalam menghasilkan pangan sehat berupa berbagai macam pangan sehat.
Mengembalikan kesuburan tanah dulu,baru kemudian tanaman apapun diatasnya akan tumbuh dengan bahagia dan gembira
Sebuah ungkapan berbanding terbalik dengan konsep pertanian konvensional.
Petani tabur pupuk tuk tanaman. Bukan tanahnya yang dikembalikan kualitasnya agar hara lebih baik,PH cocok,berbagai unsur kimia seperti nitrogen,kalium,fosfat terpenuhi. "Jika tanah sudah baik dengan  pupuk organik,apapun tanaman yang kami tanam akan gembira tumbuh memberikan hasil terbaik bagi petani. " Lesung pipi dengan wajah berisi itu begitu berbinar saat menyebarkan pengetahuan baik  membuat kualitas tanah subur. Penggunaan pupuk kimia sintetis menyebabkan ketergantungan dan  stress petani. Dengan pertanian organik,petani lebih bahagia, berinovasi terus,mengamati dan pada akhirnya panen memuaskan, janji manis yang tak terlupakan.

Pasar Yang Adil Bagi Petani

Apni berjanji memberikan pasar yang adil kepada petani. Memutus mata rantai penjualan yang terlalu panjang serta menghisap petani. Harga kompetitif ditawarkan bagi petani binaan yang mau mengelola lahan sesuai dengan etika peduli bumi, manusia dan masa depan.Jika petani sayur sawi lain menjual hasil sawi setiap kilogramnya antara 5000-8000 rupiah maka Apni memberikan tawaran menggiurkan sebesar Rp. 18.000/kg.Sungguh harga yang fantastis. Ketika petani konvensional mendengar nilai itu, decak kagum bergema.

Konsumen bergembira menunggu kabar panen sayur organik minggu ini. Antusias mengkonsumsi sayur organik yang rasanya manis, lebih lembut tekstur dan tentu sehat bagi mengembalikan kembali vitalitas dan  kebugaran tubuh.

Produk Segar dari Ladang ke Meja Makan

Apni membawa produk dengan konsep From Farm To Table, dari lahan petani langsung ke meja makan konsumen. Konsumen/pembeli mau membeli dengan harga sebesar itu karena konsumen sudah diberi kesadaran tentang betapa pentingya pangan sehat. Sehat bagi yang makan, meningkatkan kualitas lahan petani, menaikkan ekonomi petani dan juga sangat baik bagi keharmonisan lingkungan. Karena pupuk yang digunakan untuk menghasilkan sayur dan pangan organik berasal dari limbah lokal seperti kotoran sapi, ayam, sisa limbah rumah tangga atau pertanian. Mengembalikan bahan alami, sehat,kaya unsur baik ke tanah dengan pupuk organik adat, cair, pestisida alami dan sebutan lainnya.

Jadi, sayuran organik yang dihasilkan hanya melalui perjalanan singkat. Coba anda bayangkan dengan perjalanan aple dari Amerika. Betapa panjang perjalanan yang ditempuhnya. Sudah  berapa banyak iklim dilewati, laut, udara, truk , kontainer dengan beragam aroma dan rupa. Mungkin juga bahan-bahan berbahaya lainnya yang bersama-sama dengan apel yang kita makan misalnya dari Amerika.Tapi produk lokal Apni hanya melewati tiga desa di pinggiran Kota Siantar terletak manis di "along-along" ( keranjang sayur) miliknya di atas sepeda motor. Kemudian tidak sampai beberapa jam, sudah sampai di tangan konsumen dengan warna menggoda.

Dokpri Juli 2022: Petani dari Langkat, menjemput virus baik dari Apni

Inspirasi Kreatifitas Tiada Henti

Menjadi perempuan inspiratif dan kreatif sejalan dengan bertani organik. Berbagai upaya inspiratif selalu muncul dari proses bertani yang ramah iklim. Menggunakan kemasan ulang, memproduksi pupuk alami dari bahan sekitar, murah , tersedia dan mudah dilakukan menjadi sumber inspirasi yang ditemukan darinya. Di ladang petani binaan Sise,tepat di tengah, ada gubuk kecil untuk mambuat pupuk organik (padat, kompos, kandang, alami danjuga cair). Banyak belajar dari Youtube,kunjungan studi, workshop selalu membuat Apni selalu terinspirasi dan selalu terbuka untuk kreatifitas. Bahkan Apni sudah memulai menghasilkan produk turunan lebih alami dengan membuat stick (Snack ringan) dari bahan utama sayur, membuat mie hijau sehat dan produk lainnya.

Tidak pernah ada kata berhenti untuk belajar itulah menjadi sumber kreatifitasnya. Berjumpa dengan orang baru, melihat lahan orang lain, bekerjasama merupakan inspirasi baginya tiada henti. 


Merawat Ladang dan Segala Tips dan Triknya

Kunjungan petani ke lahan Sise di Siantar selalu mendapatkan tips dan trik agar ladang terawat baik.Lahan 2 rante  misalnya dikelilingi dengan pagar pengaman, bedeng sayur lebih tinggi, beranekaragam sayur, ada filter pake eceng gondok, uji coba pangan utama seperti jagung, ubi , kacang. Diversifikasi tanaman /mixing farming di bedeng yang berbeda. Kenapa? ternyata rotasi tanaman membuat petani bisa panen setiap minggu. Petani jadinya memiliki uang setiap minggu dari hasil beranekaragam tanaman di lahan. Salah satu perempuan petani binaan bernama Bou Mawar juga mengaku tiap minggu dapat pegang uang ratusan ribu rupiah hanya dari hasil 20-25 jenis tanaman di ladangnya yang tak seberapa.

Tidak terlalu berat lagi pekerjaan. Hanya kunjungi ladang pagi, siram, lihat mana daun yang rusak. Pulang, dan jika ada waktu sore hari datang. "Saya tidak pernah lagi beli pupuk kimia dari pabrik. Cukup bikin di gubuk ini. Semua tersedia, ada nitrogen untuk daun,fosfor untuk buah, tinggal pilih. Hama nggak datang. Mungkin karena bau, he...he..".

Menyediakan sayur organik dan olahan lezat bagi 150 konsumen
Dengan sistem penjualan online, 150 orang di grup wa Sise memiliki akses cukup untuk dapat mengkonsumsi sayur dan hasil pangan dari ladang kelompok. Setiap minggu ada tawaran Apni sayur apa yang tersedia, berapa volume dan berapa harga. Jika berminat konsumen langsung memesan sesuai kebutuhan.Ongkir yang hanya sekitar 5000-8000 untuk wilayah pengantaran Siantar dengan rata2 belanja perorang 35.000-50.000/Minggu. Cukup 3-5 jenis sayur berbeda tiap Minggu akan menyediakan berbagai nutrisi,vitamin ,unsur kalium yang sehat dibutuhkan tubuh manusia. Beruntunglah 150 orang yang menjadi konsumen yang setia.

Saling Belajar,Kritik, Evaluasi Bagian Siklus Baik yang Harus dilakukan

Bagi individu, lembaga , organisasi bahwa  proses kritik dan evaluasi merupakan siklus baik yang harus diterapkan. Apni menerapkan ini dari semua proses bertanam sayur organik dan mengolah produk pangan organik. 

Bahkan keterbukaan atas kelemahan selalu diinformasikannya kepada konsumen. Misalnya menginformasikan ke konsumen bahwa produk sayur untuk panen berikut daunnya agak sedikit kuning karena sinar matahari terlalu kuat. Atau membagi kabar bahwa jumlah panen agak berkurang. Keterbukaan atas kekurangan ini dimaklumi juga oleh konsumen, mereka malah support dan supaya tetap semangat.


Pintu Lebar Bagi Penjemput Virus Kebaikan 

Apni membuka ruang bagi siapa saja untuk belajar darinya. Bersedia dipanggil dalam kegiatan untuk jadi pembicara, bahkan bersedia menjual dan terlibat dalam pameran pangan, bahkan sekarang Bank Indonesia menjadikan Apni petani muda sebagai motivator pertanian dan pangan organik, menerima kunjungan petani belajar ke lahan. Membagi ilmu cara membuat pupuk organik dengan biaya murah, cara sederhana dan praktis serta bermanfaat untuk tanaman.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline