Sebelum turun ke dapur, berketuntang dengan pisau, bahan masakan, dan wajan, Ibu mendendangkan dulu anaknya dalam buaian:
Tidurlah anak, tidurlah sayang
Cepatlah besar, jadilah pintar
Jika kau kelak jadi pembesar
Ayah Ibumu jangan abaikan
Lalu ia pergi dan akan kembali kala anaknya menangis lantaran pipis atau terjatuh karena tali ayunan yang putus
Hingga kini, bocahnya masih hidup, tumbuh besar dan pintar. Walau kepalanya dulu acap disambut lantai papan, seperti buah yang jatuh dari tampuknya
Air Tawar, Padang, 14 Oktober 2024
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H