Lihat ke Halaman Asli

Sirajul Huda

Guru les rumahan

Ketika Usia Telah Mencapai Puncaknya

Diperbarui: 10 Juni 2023   07:12

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Dan ketika usia telah mencapai puncaknya, aku ingin didampingi seorang perempuan yang kelak namanya disandingkan dengan namaku

Di Komplek Perumahan tempat kita tinggal, orang-orang memanggilmu dengan menambahkan namaku di belakangnya

Di dinding Masjid, kubaca namamu bertaut dengan namaku--hanya berjarak satu spasi--sebagai panitia pada sebuah acara

Pada waktu yg terus berjalan, ingin anganku terbakar, lantaran aku hanya lelaki biasa, jauh dari kata istimewa, yang jika namaku diselipkan dengan namamu, tak menambah kewibawaanmu

Dari rahimmu, anak-anak kitapun lahir selang seling: perempuan, lelaki, dan perempuan kembali. Lalu memberi mereka nama-nama yang sungguh menawan. Di belakang nama-nama mereka diselipkan namaku. Aku bergetar, terdengar sangat aduhai. Mungkin beginilah cara Tuhan mengganti ingin anganku yang pernah terbakar

Kelak, ketika mereka ditakdirkan menjadi orang besar, sedang aku telah tiada, maka saat orang-orang membaca namanya, namakupun terbawa, seolah aku selalu ada, selamanya

Air Tawar, Padang, 10 Juni 2023

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline