Lihat ke Halaman Asli

Sirajul Huda

Guru les rumahan

Raga kami di Masjid Sedang Jiwa Entah Kemana

Diperbarui: 25 April 2021   18:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Malam yang gigil, hujan menderas, bumipun basah
Seorang ustadz sedang berceramah
Kadang menyampaikan pesan dengan ramah
Tapi kadang berekspresi marah

Pada barisan bapak-bapak yang duduk di sebalik tonggak, sibuk memperbincangkan perihal kapal selam nanggala yang hilang kontak. Mereka akhirnya harus terpisah dengan keluarga sebelum hari raya

Pada barisan emak-emak, sibuk mempergunjingkan harga-harga daging dan cabai giling yang melonjak. Kata pemerintah, harga bukan dinaikkan, tapi disesuaikan. Entahlah!

Sementara, pada barisan anak-anak, riuh mengalahkan suara hujan yang menderas. Mereka berebut memainkan gawai. Kata marbot masjid, anak-anak bukannya ribut, tapi tak bisa diam. Sudahlah!

Inilah kami, Tuhan
Selalu berharap ampunanMu
Raga kami bawa ke masjid
Tapi jiwa melanglang buana
Entah kemana

Air Tawar, 25 April 2021

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline