Lihat ke Halaman Asli

Matthew Sirait

Cendekiawan

Karier Nggak Sesuai dengan yang Dipelajari, Aneh Gak Sih?

Diperbarui: 30 Januari 2021   18:43

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Karier. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Pada reshuffle pertama kabinet Indonesia Maju, masyarakat dihebohkan dengan terpilihnya Bapak Budi Gunadi Sadikin sebagai seorang menteri kesehatan.

Kaget? Kenapa kaget?

Budi Gunadi Sadikin adalah seorang yang memiliki latar belakang pendidikan fisika nuklir ITB. Latar belakang kariernya pun bukan di bidang kesehatan, melainkan di dunia perbankan, IT, dan di BUMN. Ia belum pernah sama sekali menyentuh dunia kesehatan jika kita melihat rekam jejaknya.

Kerap kali, karena saya adalah mahasiswa fakultas teknik, sebagian besar mahasiswa sangat terusik ketika mendengar ada seseorang yang tidak berkarier atau berkiprah di bidang yang tidak sesuai dengan latar belakang pendidikannya. Hal ini sangat berbeda dengan mahasiswa fakultas lain, seperti kesehatan masyarakat. Ibu saya adalah lulusan kesehatan masyarakat yang berkarier di dunia perbankan. Ayah saya, seorang lulusan teknik elektro, sering kali mendoktrin saya agar saya berkarier di tempat yang sesuai dengan ilmu yang saya tuntut. Akan tetapi, ibu saya mengatakan bahwa jalan hidup dan interest orang bisa saja berubah-ubah.

Melihat perbedaan pendapat di atas, saya pun akhirnya menyadari bahwa kedua pendapat tersebut memiliki maksud yang baik. Jika kita berkarier di tempat yang sesuai dengan ilmu kita, apa yang kita pelajari pada masa lalu sangatlah berguna. Akan tetapi, ketika kita dalam keadaan terjepit atau memiliki interest yang lain, perpindahan jalur mungkin sangat disarankan.

Mungkin, ayah saya dan mahasiswa-mahasiswa teknik lainnya berpikir seperti itu karena dunia teknologi sangatlah menjanjikan dan sebagian besar mahasiswa teknik mencintai bidangnya. Akan tetapi, perpindahan jalur juga sebetulnya tidak akan meninggalkan sepenuhnya apa yang kita pelajari. Misalkan, banyak mahasiswa teknik yang akhirnya berkarier di bank. Lho kok bisa? Karena bisa saja ia memiliki perhitungan yang kuat, terutama dalam mata kuliah kalkulus atau pun aljabar linier atau pelajaran berhitung lainnya.

Pada akhirnya, sebagian besar dunia profesional tidak selalu sesuai dengan ilmu yang kita tuntut, kecuali mungkin bidang litbang (R&D). Mungkin kita masuk ke tempat yang sesuai dengan ilmu kita, tetapi bisa saja kita berkarier di bidang manajemen, dan lainnya. Kuliah adalah tempat kita untuk mengasah cara kita berpikir, membangun pola pikir yang rasional, dan bertindak rasional. Lagi pula, belum tentu juga jurusan yang kita tekuni saat pendidikan sesuai dengan minat dan bakat kita.

Kesetiaan memang penting. Akan tetapi, kemampuan kita beradaptasi dengan dunia lebih penting lagi. Dan balik lagi, Masa depan kita bukan ditentukan oleh orang lain, tetapi diri kita sendiri…

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline