Hanya karena pihak Badan Ideologi Pembinaan Pancasila (BPIP) mau mengadakan kompetisi penulisan artikel tingkat nasional dalam menyambut Hari Santri Nasional, dengan tema:
- Hormat Bendera Menurut Hukum Islam;
- Menyanyikan Lagu Kebangsaan Menurut Hukum Islam.
Maka adalah tanggapan pro-kontra terhadap tema tersebut. Sesungguhnya, dalam iklim demokrasi pro-kontra bahkan kontroversi merupakan keharusan. Tetapi, bagaimana kita dapat mengelola perbedaan, keragaman, dan ketidaksetujuan itu sesuatu juga yang menunjukkan kedewasaan dalam berdemokrasi.
Tapi, mau main bubarkan atas pendapat sendiri terhadap lembaga atau badan negara yang sah merupakan sesuatu yang inkonstitusional? Sekaligus menunjukkan sikap "keistikomahan" yang agak berlebihan terhadap pendapat diri sendiri yang mungkin berbaur dengan keangkuhan pribadi?
Komentar Kontra
Beginilah di antara komentar kontra oknum yang dikategorikan sebagai tokoh di Indonesia terkait dengan tema lomba penulisan artikel yang diinisiasi BPIP:
Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah Busyro Muqoddas mengkritik lomba penulisan artikel yang diadakan Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP). Dia pun mendorong pembubaran BPIP jika lembaga itu tak ada manfaatnya. (cnnindonesia.com).
Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Anwar Abbas mengkritik tema lomba 'Hormat Bendera Menurut Hukum Islam' dan meminta agar Badan Pembina Ideologi Pancasila (BPIP) selaku pembuat lomba dibubarkan. (detik.com).
Politikus Gerindra, Fadli Zon, menyebut lomba menulis artikel bertema 'Hormat Bendera Menurut Hukum Islam' yang digelar Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) sebagai produk islamophobia. (detik.com).
Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Mardani Ali Sera, mengkritik tema penulisan dalam lomba tersebut. Menurut Mardani, tema yang diangkat menjadi materi lomba tersebut aneh dan terkesan tendensius. "Ada ide tema lain yang lebih visioner dalam rangka memperingati Hari Santri Nasional seperti Pandangan Santri dalam bahaya Perubahan Iklim atau Santri untuk Indonesia Bebas Korupsi," kata Mardani. (cnnindonesia.com)
Wakil Ketua Umum DPP PPP Arsul Sani minta mengganti tema lomba menulis artikel 'Hormat Bendera Menurut Islam' yang digelar Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) yang digelar dalam rangka memperingati Hari Santri Nasional. "Cobalah (tema) diganti, misalnya bukan dengan menulis atau berargumentasi tentang hormat bendera dan menyanyikan lagu kebangsaan. Tapi lomba foto dengan pakaian santri hormat pada bendera atau menyanyikan lagu kebangsaan. Jadi bukan ditanya pandangan hukumnya tentang kedua hal itu," tegas Arsul. (https://ppp.or.id/).