Cara pandang. Ada yang menyebutnya, kerangka pikir/perasaaan. Perspektif. Paradigma. Persepsi. Bagaimana manusia memandang Tuhan? Bagaimana manusia memandang dirinya? Bagaimana manusia memandang orang lain? Dan bagaimana manusia memandang dunia/alam? Cara pandang itulah yang menjadi dasar filsafat.
Tuhan
Manusia yang tergolong baik memandang Tuhan secara sangat baik. Melalui sifat, asma/nama, dan perbuatan Tuhan. Manusia yang memandang baik Tuhan, akan memiliki sisi paling hikmah dari setiap qada-qadar Tuhan. Itulah yang kita sebut, manusia beriman, yang yakin dan berharap bahwa Tuhan selalu merahmati, mengasihi, melindungi, menolong, dan asmaul husna Tuhan lainnya. Manusia yang beriman lebih terdorong pada upaya mengamalkan sifat Tuhan daripada memikirkan wujud Tuhan.
Misalnya, dengan meningkatkan takwa, syukur, ikhlas, tawakal, tawaduk, dan kualitas amaliah lainnya. Secara umum dan kebiasaan selalu berprasangka baik (husnuzzhan) kepada Tuhan. Bagaimanapun keadaan, kondisi, atau situasi yang dialami seorang yang beriman.
Sebaliknya, manusia yang termasuk buruk tampak menentang Tuhan. Memandang Tuhan secara negatif. Prasangkanya terhadap Tuhan berupa suuzhan, buruk sangka. Baginya, Tuhan "tidak adil." Sampai, ia banyak menghabiskan perhatian dan fokusnya suka mengeluh, menggerutu, mengkritik berlebihan, dan hidupnya selalu cemas dan tidak memilik makna.
Diri Sendiri
Ada manusia, yang tidak saja selalu memandang buruk orang lain, tetapi juga bahkan dirinya. Harga diri yang rendah dalam memandang diri dapat menjadi sumber kejahatan dan keburukan. Sebagaimana juga cara pandang diri berlebihan berharga dapat terperangkap dengan sikap angkuh, arogan, dan sombong.
Sebagai guru sekolah, kadang saya menyelipkan selingan pertanyaan kepada siswa sederajat SLTA. Bagaimana cara pandang-mu terhadap dirimu? Mulailah dengan kata, "Saya atau aku..." Lalu, tambahkan dengan kata sifat. Contoh, saya sangat bahagia,...saya sangat baik..., saya sangat percaya diri,...saya sangat kasih,...saya sangat dermawan..., saya sangat suka memberi....Inilah di antara hal positif yang dijawab dan disisipkakan siswa.
Sebagian lain, sebaliknya berupa pernyataan negatif. Saya buruk...saya jelek...saya bodoh...saya tidak percaya diri...saya gugup....saya cemas...saya pesimis....saya merasa tak berharga. Cara pandang yang negatif ini menyusup ke sebagian siswa.
Pembaca dapat menyimpulkan dengan cara pandang yang manakah paling memberdayakan diri untuk lebih baik atau menjurus sikap buruk.
Orang Lain