Lihat ke Halaman Asli

Siput Ungu

Warga Desa Rangkat biasa yang tersesat selama bertahun-tahun mencari diri sendiri

Harapan Terakhir

Diperbarui: 10 November 2023   17:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Harapan,
Kata angan yang menjadi cahaya jalani hidup
Menjadi beban seketika tak terhirup
Angan-angan kebahagian kian meredup

Ada celah tajam muncul antara waktu
Bergerak melukai hati yang maha rindu
Setitik sentuhan mencurahkan warna kelabu
Tuhan tarik aku dalam singgasana Mu

Harapan,
Kata terakhir yang tak pernah ku rindukan
Walau dalam kubur penuh perhatian
Itu jalan akhir yang ku jalankan, damai.

--tamat--

Puisi yang pernah kurasakan, seperti kabar duka yang bemekaran perihal saudara kita yang pergi dengan tanganya sendiri. Semoga mereka diampuni segala dosa dan diberikan ampunan oleh Tuhan. Please tetap lah hidup kawan. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline