BIJI KEHIDUPAN
gerak tawa menepis lara
meloncat terkam satu tujuan
hilang sesaat tapi abadi
garis lurus seribu ilusi tapi ,
kenapa
gelapnya nurani berbisik debu
menghambur logika yang rapuh
mungkin segalanya terungkap
seiring waktu jalani hidup tapi,
kapan
pagi menusuk membuka cerah
insan yang lembut melayang jauh
berbisik gelembung keheningan jiwa
hanya angin cinta yang tersisa
mata memandang hanya impian
bayangan terus mengejar tapi,
kemana
apakah buah dari hidup ini
yang layu bersama pelangi
tersisa arus tanya
kenapa
kapan
kemana
segala arus itu kematian yang abadi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H