Lihat ke Halaman Asli

Si Penjelajah Dunia

Regional Manager

Arti Kebahagiaan di Bukit Sabda Bahagia, Israel

Diperbarui: 11 Desember 2016   02:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumentasi Pribadi

Bagi para peziarah tanah suci, nama Church of the Beatitudes atau Gereja Sabda Bahagia atau Gereja Khotbah di Bukit adalah nama yang tidak asing untuk dikunjungi. Gereja Sabda Bahagia terletak di negara Israel salah satu negara di Asia Barat yang dikelilingi Laut Tengah, Lebanon, Suriah, Yordania, Mesir dan gurun pasir Sinai serta dua daerah Otoritas Palestina yaitu Tepi Barat dan Jalur Gaza.

Saya berkunjung ke Gereja Sabda Bahagia pada tahun 2009 bersama dengan kapal pesiar Ms. Prinsendam. Kesempatan berkunjung ke tanah suci adalah kesempatan yang langka mengingat Indonesia tidak mempunyai perjanjian diplomatik dengan negara Israel dan berbagai kesulitan perijinan kerap kali menjadi tantangan tersendiri bagi orang Indonesia untuk berkunjung ke negara ini.

Dokumen pribadi

Setelah menikmati santap siang yang lezat di tepi Danau Galilea, Saya menuju ke Gereja Sabda Bahagia. Gereja Sabda Bahagia terletak di sebuah bukit kecil yang menghadap ke Danau Galilea yang disebut Bukit Sabda Bahagia. Lokasinya dekat dengan Tabgha dan Kapernaum. Gereja Sabda Bahagiadibangun dekat dengan sebuah kapel yang dibangun pada abad ke-4 masehi yang terletak di lereng Bukit Sabda Bahagia.

Di tempat inilah para peziarah percaya merupakan tempat Yesus menyampaikan sabda-sabda bahagia atau dalam injil dikisahkan ketika Yesus berkhotbah di bukit.

Gereja Sabda Bahagia adalah salah satu dari beberapa Gereja Katolik yang berdiri di tanah suci dan dibangun antara tahun 1936 sampai 1938. Denah gereja ini berbentuk segi delapan yang melambangkan delapan sabda bahagia.

Dokumentasi Pribadi

Gaya bangunannya menggunakan arsitektur Bizantium dengan lapisan marmer dan mosaik emas di kubahnya. Di sekitar altar saya melihat simbol mosaik yang mewakili keadilan, kebijaksanaan, ketabahan, kesederhanaan, keyakinan, harapan dan cinta kasih.

Gereja Sabda Bahagia ini dirancang oleh arsitek Antonio Barluzzi dibawah pengawasan komisi Italia pemerintahan fasis Benito Mussolini. Para biarawan dan biarawati yang merawat situs bersejarah ini adalah Ordo Fransiskan yang mayoritas berasal dari Italia.

Dokumentasi Pribadi

Tempat ini adalah salah satu tempat terindah yang saya kunjungi. Di sekeliling gereja ini selain pemandangannya indah juga sejuk. Lingkungan yang terawat dengan baik inilah yang menjadi salah satu ketertarikan bagi para peziarah untuk berdoa dan bermeditasi. Di tempat ini saya bisa melihat pohon zaitun dan pohon kurma. Di sinilah pertama kali saya melihat seperti apa pohon kurma dan buah kurma itu.

Berkunjung ke tempat ini mengingatkan saya akan banyak hal tentang menemukan apa itu kebahagiaan. Apakah kebahagiaan itu diperoleh dari berapa banyak harta yang bisa kita kumpulkan? Ataukah kebahagiaan itu adalah seberapa sering kita masuk di suatu acara televisi dan menjadi populer? Ataukah kebahagiaan itu adalah seberapa besar kita mempunyai jabatan di kantor?

Dokumentasi Pribadi

Setiap orang berusaha mengejar kebahagiaan itu, bahkan tidak sedikit jika kita melihat banyak anak-anak SMP dan SMU menjual tubuhnya agar bisa membeli handphone keluaran terbaru atau barang-barang yang bisa mengangkat citra diri mereka agar semakin dihormati oleh teman-teman sekelas. Apakah dengan itu semua kita bisa menemukan kebahagiaan sejati?

Mungkin kisah Sabda Bahagia dari Yesus di tempat ini masih relevan buat kita yang setiap hari berusaha mengejar kebahagiaan yang tidak kunjung datang.

Maka Yesus pun mulai berbicara dan mengajar mereka, kata-Nya:
Berbahagialah orang yang miskin di hadapan Allah, karena merekalah yang empunya Kerajaan Sorga.
Berbahagialah orang yang berdukacita, karena mereka akan dihibur.
Berbahagialah orang yang lemah lembut, karena mereka akan memiliki bumi.
Berbahagialah orang yang lapar dan haus akan kebenaran, karena mereka akan dipuaskan.
Berbahagialah orang yang murah hatinya, karena mereka akan beroleh kemurahan.
Berbahagialah orang yang suci hatinya, karena mereka akan melihat Allah.
Berbahagialah orang yang membawa damai, karena mereka akan disebut anak-anak Allah.
Berbahagialah orang yang dianiaya oleh sebab kebenaran, karena merekalah yang empunya Kerajaan Sorga.
Berbahagialah kamu, jika karena Aku kamu dicela dan dianiaya dan kepadamu difitnahkan segala yang jahat.
Bersukacita dan bergembiralah, karena upahmu besar di sorga, sebab demikian juga telah dianiaya nabi-nabi yang sebelum kamu” (Matius 5:2-12).

Dokumentasi Pribadi

Salam, Jelajah Dunia

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline