Lihat ke Halaman Asli

Si Penjelajah Dunia

Regional Manager

Saat Mereka Dipenggal di Place De La Concorde, Paris

Diperbarui: 15 Oktober 2016   14:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Setelah menikmati jalan-jalan dan belanja-belanja di Champs-Élysées, saya sedikit menengok tempat yang sangat bersejarah di kota Paris yang dikenal dengan nama Place de la Concorde. Place de la Concorde adalah alun-alun terbesar di Kota Paris dengan luas 8.64 hektar dan terletak di dekat museum terkenal yaitu De Louvre. Saya tidak sulit menemukan tempat ini karena terletak di ujung timur jalan Champs-Élysées.

img-2161-jpg-5801780ec4afbdc00dfadcaf.jpg

Alun-alun ini adalah salah satu tujuan utama saya saat mengunjungi Paris. Saya masih ingat sejarah dunia yang saya pelajari di SMU Kolese Gonzaga, alun-alun ini menjadi begitu bersejarah ketika Revolusi Perancis. Di tempat ini Ratu Marie Antoinette, Putri Élisabeth of France, Charlotte Corday, Madame du Barry, Georges Danton, Camille Desmoulins, Antoine Lavoisier, Maximilien Robespierre, Louis de Saint-Just and Olympe de Gouges dieksekusi mati dengan dengan dipenggal kepalanya dengan alat yang bernama Guillotine.

img-2173-jpg-5801782ddc22bd6e0e2956c7.jpg

Alun-Alun ini di design oleh Ange-Jacques Gabriel pada tahun 1755 di antara Champs-Élysées di sebelah Barat dan Taman Tuileries di sebelah Timur. Di tempat ini saya bisa menemukan dua air mancur yang juga terkenal yaitu Fontaine des Mers dan Fontaine des Fleuves. Tempat ini dulu bernama Place Louis XV sebagai penghormatan terhadap raja yang memerintah pada masa itu. Di situ terdapat patung raja yang dibangun oleh Edmé Bouchardon dan diselesaikan oleh Jean-Baptiste Pigalle setelah kematian Edmé Bouchardon. Sayangnya patung tersebut tidak ditemukan lagi karena sudah dihancurkan saat Revolusi Perancis. Bagi para arsitek ata peminat bangunan bersejarah, di sebelah utara terdapat dua bangunan mirip yang terpisah oleh Jalan Royale. Streuktur bangunan tersebut adalah contoh terbaik dari peninggalan gaya arsitektur Louis Quinze.

img-2172-jpg-5801784877977396088b456a.jpg

Tempat ini juga terkenal karena menjadi tempat bersejarah dimana Raja Louis XVI dieksekusi mati dengan Guillotine pada 21 Januari 1793. Pada tahun 1795, alun-alun ini berubah nama menjadi Place de la Concorde sebagai simbol rekonsiliasi setelah gejolak yang terjadi saat Revolusi Perancis. Ada beberapa perubahan nama yang terjadi setelah tahun 1795. Tahun 1814, diganti kembali menjadi Place Louis XV, dan tahun 1826 alun-alun ini berubah nama menjadi Place Louis XVI. Setelah Revolusi Juli tahun 1830, alun-alun itu kembali menjadi Place de la Concorde sampai saat ini.

Salam, Si Penjelajah Dunia

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline