Lihat ke Halaman Asli

Heru Setiawan

Mahasiswa

Celentung sebagai Sarana Promosi Nilai-Nilai Luhur Pancasila ke Kancah Internasional

Diperbarui: 23 Mei 2024   08:34

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

https://www.liputan6.com/regional/read/3999113/ceria-dengan-celentung-alat-musik-baru-dari-garut

Perkenalkan nama saya Heru Setiawan, mahasiswa Universitas Terbuka Prodi Teknologi Pendidikan. Artikel ini saya buat untuk memenuhi Tugas Tutorial 2 dari mata kuliah Pancasila (MKDU4114) dengan Tutor Bu Dr. Yatti Rosmiati, M.Pd. 

Pendahuluan

Indonesia merupakan negara yang memiliki keberagaman budaya yang banyak. Selain itu, nilai-nilai luhur yang dimiliki oleh Indonesia merupakan ciri budaya dari masyarakat Indonesia sejak dulu dan tercermin di dalam Pancasila. Pancasila merupakan ideologi negara Indonesia yang dimana di dalamnya terkandung tujuan dari negara Indonesia. Nilai-nilai luhur yang terkandung dalam Pancasila haruslah terus dilestarikan dan bahkan harus dipromosikan ke kancah Internasional. Salah cara untuk mempromosikan nilai-nilai luhur Pancasila ke kancah Internasional yaitu bisa melalui alat musik tradisional. Terdapat banyak jenis alat musik tradisional yang tersebar di seluruh Indonesia, salah satunya yaitu Celentung.

Apa Itu Celentung?

Celentung adalah alat musik tradisional yang berasal dari Kecamatan Selaawi, Kabupaten Garut-Jawa Barat. Alat musik ini terbuat dari bambu memiliki bentuk seperti mainan dan suara yang khas. Cara memainkan Celentung ini yaitu dengan cara digoyangkan. Pada awalnya Celentung hanya bisa dimainkan maksimal 2 nada oleh 1 orang. Tetapi untuk sekarang seiring perkembangan zaman, alat ini sudah bisa dimainkan hanya 1 orang dengan berbagai macam tingkatan nada.

Sejarah Celentung

Pada awalnya Celentung dibuat oleh salah satu warga Selaawi Bernama Pak Agus. Beliau mengatakan, eksperimen pembuatan Celentung ini sejak tahun 2018. Ide awalnya berasal dari Camat Selaawi yaitu Pak Ridwan Effendi, S.STP., M.Si yang mendapat buah tangan mainan anak-anak dari bambu pada sebuah acara. Kemudian Pak Ridwan mengajak Pak Agus dan seniman asal Selaawi, Pak Oman untuk mengembangkan ide itu menjadi sebuah alat musik. "Bahan baku semua dari Selaawi. Bambu banyak tersedia, yang dipakai bambu surat," (Agus di Kampung Cibolerang, Kecamatan Selaawi, Rabu 18 Desember 2019). Kecamatan Selaawi merupakan penghasil bambu di Jawa Barat. Masyarakat di daerah itu memanfaatkan bambu untuk membuat berbagai perabotan lalu dijual. Maka dengan banyaknya bambu di daerah Selaawi, dimanfaatkanlah salah satunya untuk membuat Celentung. Celentung pertama kali diperkenalkan ke hadapan masyarakat pada Hari Jadi Garut ke-206 pada Februari 2019 bersamaan dengan pemecahan rekor dunia versi RHR (Record Holder Republic) yaitu bermain Celentung terbanyak yang dibawakan oleh 206 orang dengan memakai pakaian batik.

Penampilan Perdana Celentung di Hari Jadi Garut ke-206 (https://infopublik.id/assets/upload/headline//IMG-20190407-WA00061.jpg)

Acara Penyambutan Seed Unpar 2019 (https://jabar.tribunnews.com/2019/06/26/celentung-alat-musik-inovasi-warga-selaawi-garut-terbuat-dari-bambu)

Penampilan Celentung di TVRI (https://www.gosipgarut.id/read/media/files/2019/07/20190719_065203.jpg)

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline