Lihat ke Halaman Asli

Sinuyu Waruwu

Penjelajah

Satu Cinta untuk Seribu Rasa

Diperbarui: 28 Maret 2024   14:48

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Roman. Sumber ilustrasi: pixabay.com/qrzt

Benarkah Romeo begitu mencintai Juliet? Tidak ada yang tahu pasti! Legenda asmara mereka berdua begitu menggebu-gebu hingga kita menyaksikan bagaimana mereka mengakhiri nafas karena tidak bisa bersama. 

Apa cinta sejati demikian? Membuktikannya dengan kesedihan dan melayangkan kehidupan? Harus memilih menggenggam nyawa dalam kalbu jika tidak bersama?

Mencintai tidak harus memiliki, mungkin kata ini tepat untuk penyejuk luka. Namun, kalimat ini siraman kehangatan yang menenangkan gejola asmara. Mencintai bukan memaksakan untuk bersama, meski tujuan dari dua hati untuk bersatu. Apabila tantangan datang dihadang bersama, tapi gelombang yang terlalu bergelora jangan ditabrak karena itu membahayakan diri sendiri dan orang yang dicintai. Dapat terseret ke dalam keputusan memilukan dan penyesalan.

Mencintai yang sesungguhnya adalah berharap untuk bersama dan rela jika berpisah untuk kebaikan bersama. Kebaikan sebuah hubungan bermuara pada kesejahteraan jiwa dan penerimaan terhadap kenyataan.

Apabila tidak bisa bersama bukan berarti mengakhirinya dalam tiang awan yang mengambang. Karena setiap orang pantas bahagia, membahagiakan dirinya sendir

Satu hati penuh warna dan satu cinta untuk seribu rasa. Jika tidak bersama berarti harus mencari seseorang yang bisa bersama.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline