Lihat ke Halaman Asli

Boikot RIM boikot blackberry

Diperbarui: 25 Juni 2015   22:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Keputusan RIM untuk membangun regional network agregator (RNA) di Singapura dan pabrik pembuatan perangkat keras blackberry di Malaysia adalah bentuk pelecehan terhadap republik Indonesia. Sebagai perusahaan berskala international, tentu saja keputusan RIM ini akan berimplikasi negatif terhadap image Indonesia di mata dunia international. Dalam skala regional, orang-orang Singapore dan Malaysia mungkin saja semakin menganggap remeh dengan pemerintah Indonesia.

Memang adalah hak RIM untuk menentukan di mana mereka mau membangun fasilitas penunjang mereka, tetapi dengan pangsa pasar terbesar di Asia, tentu seharusnya RIM punya tenggang rasa sosial terhadap Indonesia. Andai saja pangsa pasar terbesar blackberry itu adanya di luar Indonesia, tentu keputusan RIM ini tidak akan menjadi masalah bagi Indonesia. Ini sama saja ibarat makan di Indonesia, eh bertelurnya di Singapore dan Malaysia.

Terlepas dari sikap RIM yang mungkin dilatar belakangi oleh alasan birokrasi Indonesia yang mungkin sering sekali rumit atau dipersulit, menurut saya sebagai bangsa Indonesia pemerintah harus mengambil sikap tegas terhadap RIM. Seandainya RIM menunjukkan niat baiknya untuk Indonesia, aku yakin pemerintah pusat akan melakukan daya upaya untuk mempermudah investasi RIM. Ini menyangkut image Indonesia di dunia International. Maksud aku, dengan menanamkan investasinya di Indonesia, RIM akan juga memberi iklan gratis ke dunia international bahwa Indonesia adalah tempat yang baik untuk investasi.

Sehubungan dengan keangkuhan RIM, aku pikir sebaiknya Pemerintah Indonesia mengeluarkan rekomendasi penghentian layanan Blackberry Internet Service melalui Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia. Sebagai masyarakat Indonesia, aku juga mau supaya orang Indonesia, khususnya Kompasianer, mendukung upaya boikot terhadap product blackberry.

Sekedar unek-unek dari seseorang yang tidak berlatar belakang ekonomi dan politik. Aku juga kebetulan tidak mamakai produk blackberry dari dulu sampai detik aku buat tulisanku ini.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline