Kebutuhan dari masing-masing orang pasti berbeda-beda namun pada dasarnya semua orang menginginkan kenyamanan dalam hidup ini. Terkadang orang salah mengartikan dengan kenyamanan entah itu kenyamanan untuk tempat tinggal, kenyamanan bergaul atau yang lainnya. Tujuannya menginginkan kenyamanan tetapi malah membuat hidupnya tak karuan, yang awalnya sebuah kenyamanan merupakan kebutuhan berubah menjadi sebuah keinginan yang sebenarnya tidak amat sangat diperlukan. Saya rasa kenyamanan tidak harus selalu dipenuhidengan berbagai hal yang mewah seperti tinggal dirumah sederhana ynag bersih, keluarga yang harmonis yang penuh kasih sayang satu sama lain. Tetapi sebagian orang menginginkan sesuatu yang mewah untuk kenyamanan mereka. Tidak salah dengan keinginan seperti itu namun jika kita menginginkan kenyamanan dengansesuatu yang mewah kita harus melihat kondisi ekonomi yang ada. Menginginkan sesuatu itu terwujud tanpa melihat kondisi yang ada akan mengakibatkan sesuatu yang kurang baik terjadi.
Seseorang yang memaksakan kehendak demi suatu keinginan dengan kondisi ekonomi yang lemah yang akhirnya ia rela meminjam uang. Awalnya ia hanya meminjam uang pada satu tetangganya saja namun karena ambisinya yang sangat besar untuk memenuhi keinginannya tersebut lama kelamaan merambat kesetiap tetangganya bahkan sama orang yang baru ia kenal saja ia berani untuk meminjam uang dan akhirnya hutangnya semakin menumpuk. Para tetangganya pun berdatangan menagih janji yang telah disepakati sebelumnya begitu juga dengan orang-orang yang lain yang meminjamkannya uang. Sampai-sampai ia berbohong dan menjual nama anaknya yang sedang merantau dijakarta untuk meyakinkan orang-orang yang meminjamkannya uang.
Semoga kita terhindar dari sifat-sifat yang dapat merugikan kita. Aamiin …
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H