Lihat ke Halaman Asli

Sintong Arfiyansyah

Pegawai Negeri Sipil

Menjadi Protagonis Ekonomi Global Melalui Peningkatan Inklusi Keuangan

Diperbarui: 30 Juli 2022   23:26

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Finansial. Sumber ilustrasi: PEXELS/Stevepb

Berbicara tentang negeri sendiri di mata dunia, tentu terkadang kita masih merasa pesimis dan kurang percaya diri. Di kancah olahraga internasional, Indonesia belum bisa berbuat banyak karena belum pernah sekalipun masuk Piala Dunia ataupun menjadi 20 besar negara peraih medali olimpiade terbanyak di dunia. 

Bergeser ke kancah perfilman dunia, meskipun kualitas perfilman Indonesia mulai menanjak seiring dengan kualitas film action dan horror yang telah diakui dunia internasional, tetapi jelas industri ini jauh di bawah industri perfilman Hollywood yang sudah masyhur dengan berbagai genre superhero ataupun animasi. 

Tetapi sepertinya hal ini tidak berlaku di salah satu bidang paling strategis di era modern, yaitu sektor perekonomian. Karena di antara ratusan negara di dunia ini, Indonesia termasuk negara dengan perekonomian yang terbesar dan berpengaruh di dunia.

Menurut International Monetary Fund (IMF), Indonesia mempunyai pendapatan Domestik Bruto (PDB) sebesar 1.186 Miliar dollar US di tahun 2021 dan menjadi peringkat 17 negara dengan PDB terbesar di dunia. Ya, fakta ini juga dapat terlihat dari masuknya Indonesia menjadi bagian dari G20 atau Group of Twenty yang dibentuk sejak tahun 1999. 

Dua puluh negara maupun kawasan ini bukanlah sembarang anggota, karena mewakili 85% perekonomian dunia, 75% perdagangan Internasional dan 60% persen populasi dunia. 

Sehingga dapat dikatakan bahwa dua puluh anggota ini adalah negara paling berpengaruh secara ekonomi di dunia. Kekuatan ekonomi terbesar tersebut tergabung ke dalam G-20, dan menjadi forum kerjasama internasional yang berfokus dalam permasalahan ekonomi global yang saat ini sedang dihadapi. 

Menjadi salah satu di antara 20 anggota dengan perekonomian terbesar di dunia saja, sudah menjadi kebanggaan tersendiri bagi Indonesia, apalagi apabila Indonesia tidak hanya menjadi partisipan, tetapi juga memegang kendali Presidensi G20? Ya, mungkin banyak yang beranggapan itu hanya sebuah angan-angan, tetapi ternyata kenyataan berkata sebaliknya. 

Kondisi itu bukan hanya sebuah mimpi, tetapi sudah ada dihadapan kita. Indonesia memegang kendali Presidensi G20 selama setahun yaitu sejak desember 2021 hingga nanti November 2022. 

Menjadi pemegang presidensi di forum tingkat tinggi negara-negara dengan ekonomi paling berpengaruh di dunia, tentu adalah sebuah kondisi yang wajib dimaksimalkan. Momentum yang dihadapi juga sangat menantang, karena bertepatan dengan gelombang globalisasi yang luar biasa, yaitu masih berlangsungnya pandemi dan ditambah dengan ketegangan geopolitik yang terjadi antara Rusia dan Ukraina. 

Dengan terpilih sebagai pemegang Presidensi G20, tentu momen ini dapat menjadikan Indonesia sebagai salah satu negara penting dalam menjaga perekonomian global tetap terkendali. 

Tidak itu saja, secara internal momentum ini juga dapat menjadi langkah Indonesia dalam memperkuat otot-otot perekonomian dalam negeri sekaligus menjaga ritme peningkatan inklusi keuangan untuk terus mengakselerasi pertumbuhan ekonomi di negeri ini. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline