Bagaimana kita hidup itu berbeda dengan bagaimana kita harus hidup. Kalau hidup sekedar hidup, Binatang yang tinggal di hutan saja itu masih bisa hidup, kalau kerja sekedar bekerja binatang juga bisa bekerja dengan imbalan makanan. Hidup itu memang penuh Idealitas tetapi jangan melupakan Realitas. Kita harus belajar lebih tentang apa yang sebenarnya terjadi bukan apa yang seharusnya terjadi. Kalau kita hidup dalam kacamata Ideal saja lalu melupakan hidup yang nyata, kita sedang meniti jalan pada kejatuhan kualitas hidup. Itu mengapa? Karna kita tidak compatible dengan jaman, kita tidak nyambung dengan situasi sehari hari yang mengalami perubahan.
Saat ini, Indonesia bahkan dunia sedang mengalami revolusi industry 5.0, yang sudah terbukti mengintrupsi berbagai sector perekonomian dunia. Revolusi industry mengancam fungsi manusia dalam perindustrian. Dalam perkembangannya, revolusi industry 5.0 akan menggerus keahlian seseorang yang tidak mau mengembangkan diri dengan perubahan. Perubahan yang begitu cepat menuntut kita untuk selalu mengembangkan diri.
Untuk menjawab solusi distribusi akibat gelombang revolusi industry 5.0 Jepang memberikan tawaran sistem terknologi For Humanity yang dikenal dengan Society 5.0 yang dirumuskan oleh perdana mentri Jepan Shinzo Abe untuk menangani segala permasalahan yang terjadi di jepang. Dimana pada saat itu Jepang sedang mengalami krisis populasi penduduk usia produktif. Hingga Jepang berusaha memperbaiki kondisi tersebut dengan menerapkan teknologi Society 5.0. Dalam penerapan era Teknologi Society 5.0 ada 10 kemampuan yang harus dimiliki seseorang untuk bersaing di era Teknologi Society 5.0 ini :
- Complex Problem Solving : merupakan kemampuan untuk berfikir jernih dan mendalam terhadap suatu masalah, mampu melakukan identifikasi, serta menyeleksi informasi terkait masalah. Lalu menentukan opsi solusi dan mengevaluasinya kemudian menindaklanjuti opsi sebagai solusi dalam mengatasi masalah
- Critical Thinking : seseorang dituntut untuk berfikir kritis dan memberikan feedback terkait masalah yang disertai alasan logis.
- Creative : perubahan begitu cepat menuntut seseorang menemukan sesuatu yang unik dan original tidak harus benar benar baru, namun bisa pula dengan mengembangkan apa yang sudah ada.
- People Management : kemampuan untuk mengolah orang termasuk kemampuan leadership.
- Coordinating With Other : kemampuan untuk bekerja sama dengan orang lain baik itu di dalam maupun diluar lingkungan kita.
- Emotional Inteligence : kemampuan mengatur emosi dalam hal ini termasuk pula kemampuan mengidentifikasi, mengelola, serta memanfaatkan ekosistem.
- Judgment and Decision Making : kemampuan untuk mengambil keputusan dalam kondisi apapun termasuk ketika sedang berada dibawh tekanan.
- Service Orientation : kemampuan untuk melayani baik untuk perusahaan atau pelanggan tanpa mengharapkan penghargaan semata
- Negotiation : kemampuan untuk melakukan negosiasi dalam aspek pekerjaan walaupun sulit dilakukan
- Cognitive Flexibility : kemampuan untuk pengalihan dalam berfikir sesuatu untuk kebutuhan yang diperlukan
Demikian 10 kemampuan yang dibutuhkan di era Revolusi Industri Society 5.0. Tentunya sepuluh kemampuan tersebut merupakan gambaran umum. Terkait akurasinya, tergantung iklim usaha yang berkembang dalam suatu Negara itu sendiri.
Terimakasih, sekian dari saya. Semoga artikel ini bermanfaat bagi para pembaca sekalian.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H