Pergilah..
Bawa lukisan luka yang kau gambarkan dalam dada ini...
Saat- saat engkau menggoreskanya dengan kata-kata manja.
Dan menyanyikan lagu cinta yang cukup menenangkan.
Akupun sejenak terbuai melihat keindahn yang kau gambarkan.
Aku tertidur nyenyak saat kau nyanyikan.
Kini tinggallah sebuah kehampaan tertinggal dalam ruang.
Hatipun sunyi tak terdengar nyanyian itu, tak terlihat lukisan indah yang pernah kulihat dan pernah ku dengar.
Kini semua menjadi luka...
Pergilah..
Biar kuceritakan kepada penguasa hati, luka, dan duka serta keluh kesa ini berharap keadilan tentang perasaan..