Oleh Syamsul Yakin dan Sintia Dewi Murti
Dosen dan Mahasiswa Jurnalistik UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Secara aksiologis, dakwah memberikan berbagai manfaat yang signifikan. Berdasarkan ayat dan hadits terkait, manfaat dakwah dapat dikategorikan menjadi tiga bagian. Pertama, manfaat bagi da'i adalah terpenuhinya kewajiban berdakwah dan penerimaan kebaikan baik di dunia maupun di akhirat.
Kedua, manfaat bagi mad'u adalah terpenuhinya kewajiban untuk belajar dan mendapatkan kebaikan di dunia dan akhirat. Ketiga, manfaat bagi alam adalah menciptakan keseimbangan kosmos. Secara sederhana, manfaat dakwah adalah untuk kesejahteraan seluruh makhluk sebelum dan setelah kematian (kehidupan eskatologis).
Sementara itu, retorika memberikan manfaat penting dalam membimbing pembicara dalam menyampaikan materi secara efektif, efisien, dan menarik. Retorika juga bermanfaat dalam meyakinkan pendengar karena pesan yang disampaikan didukung oleh data dan riset.
Bagi pendengar, retorika memberikan manfaat dengan menyampaikan pesan secara komprehensif, mendalam, informatif, edukatif, dan advokatif. Berdasarkan spektrum manfaat retorika dan dakwah tersebut, dapat disimpulkan beberapa manfaat retorika dalam konteks dakwah. Pertama, pesan dakwah mengenai akidah, syariah, dan akhlak dapat disampaikan secara efektif, efisien, menarik, dan estetis.
Kedua, dai dapat menggunakan teknik ice breaking dan humor untuk memperkaya isi ceramah, sehingga menghindari monoton dan monolog. Ini bertujuan untuk membuka ruang dialog dan memperkuat perhatian pendengar secara interaktif dan asertif.
Ketiga, retorika dakwah membantu memperkuat bobot materi dakwah dengan menyampaikan ilmu pengetahuan berdasarkan sumber yang dapat dipercaya dan otoritatif. Hal ini tercapai melalui penyusunan pesan ceramah secara sistematis, kreatif, dan memperhatikan nilai estetika.
Keempat, dalam penyampaian ceramah, retorika dakwah memandu dai untuk membuat keputusan yang tepat, seperti dalam penentuan nada bicara yang tinggi, sedang, atau rendah, serta dalam mengatur emosi pendengar untuk motivasi atau empati. Semua keputusan ini diambil berdasarkan pertimbangan objektif sesuai dengan situasi.
Secara keseluruhan, manfaat retorika dalam dakwah terbagi menjadi dua aspek: bagi pembicara dan bagi pendengar.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H