Oleh Meta Melinda Aldis dan Sintia Anggela
Negara berkembang seperti Indonesia tidak dapat dipisahkan dari utang luar negeri. Hutang ini mencakup selisih tabungan (kekurangan tabungan). Ini adalah situasi di mana tabungan lebih kecil dari nilai investasi. Secara teori, utang luar negeri bisa digunakan menutupi kekurangan dana pembangunan dalam negeri yang diharapkan dapat diatasi dengan hati-hati dalam produksi dan dikendalikan dapat digunakan untuk konstruksi proyek pembangunan yang pendapatannya digunakan untuk membayar utang dan bunga. (Juliadi 2017).
Adanya utang luar negeri berdampak pada negara Indonesia. Efek ini dapat dilihat dalam dua cara aspek, positif dan negatif. Dampak positif terhadap utang luar negeri, pertumbuhan ekonomi dan pertumbuhan tabungan rumah tangga. Jangka pendek, utang luar negeri yang sangat tinggi mendukung upaya pemerintah Indonesia untuk menutupi negara defisit anggaran pendapatan pemerintah dan pengeluaran pembiayaan investasi pembangunan yang teratur dan signifikan.
Mengenai dampak negatif utang luar negeri yaitu terjadinya krisis ekonomi yang meluas dan lebih dalam. Pemerintah hanya membuat pembayaran utang ini menjadi beban sebagian APBN digunakan untuk pembangunan. Pembayaran bunga yang lebih tinggi perekonomian Indonesia, karena utang luar negeri Indonesia akan selalu meningkat tahun demi tahun. Selain itu, utang luar negeri dapat timbul dalam jangka panjang. Berbagai permasalahan ekonomi negara Indonesia, salah satunya mungkin hal ini niscaya akan menyebabkan dan niscaya akan menyebabkan jatuhnya nilai tukar rupiah (inflasi). Ketergantungan donasi penerima manfaat internal (luar negeri).
Hubungan antara utang luar negeri dan ekonomi dapat memiliki implikasi yang signifikan, tergantung pada bagaimana utang tersebut dikelola dan digunakan. Berikut adalah beberapa aspek hubungan antara utang luar negeri dan ekonomi:
1. Pembiayaan pembangunan: Utang luar negeri dapat menjadi sumber pembiayaan yang penting untuk membiayai proyek-proyek pembangunan yang diperlukan seperti infrastruktur, industri, pendidikan dan perawatan kesehatan. Utang luar negeri memungkinkan negara memperoleh modal yang tidak tersedia di dalam negeri, mempercepat pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
2. Insentif keuangan: Utang luar negeri dapat memberikan stimulus ekonomi jangka pendek. Ketika suatu negara mengalami masalah keuangan, pemerintah dapat menggunakan utang luar negeri untuk meningkatkan pengeluaran, sehingga mendorong pertumbuhan ekonomi. Utang ini dapat digunakan untuk membiayai program-program stimulus seperti pembangunan infrastruktur, subsidi atau stimulasi kepada dunia usaha.
3. Investasi dan Pertumbuhan: Utang luar negeri juga dapat digunakan untuk menarik investasi asing langsung. Dalam beberapa kasus, investor asing lebih tertarik berinvestasi di negara yang memiliki akses modal melalui utang luar negeri. Utang ini dapat digunakan untuk membiayai proyek-proyek yang menarik bagi investor asing, yang pada gilirannya dapat mendorong pertumbuhan ekonomi, menciptakan lapangan kerja, dan memungkinkan transfer teknologi.
4. Risiko keuangan: Peningkatan utang luar negeri juga menghadirkan risiko keuangan yang harus dikelola dengan baik. Fluktuasi nilai tukar dan suku bunga dapat memengaruhi beban utang suatu negara dan kemampuan membayar utangnya. Jika utang luar negeri yang berlebihan tidak dikelola dengan hati-hati, hal itu dapat memicu krisis keuangan dan menggoyahkan perekonomian.
5. Pertumbuhan utang: Jika utang luar negeri terus meningkat tanpa pertumbuhan ekonomi yang memadai, negara dapat jatuh ke dalam pusaran utang yang membebani anggaran nasional. Tingkat suku bunga yang tinggi dan kewajiban pembayaran utang dapat mengakibatkan lebih sedikit sumber daya yang tersedia untuk bidang utama lainnya seperti pendidikan, perawatan kesehatan, dan pengentasan kemiskinan.
Rasio utang luar negeri terhadap produk domestik bruto (PDB) dapat mempengaruhi perekonomian suatu negara. PDB adalah ukuran nilai semua barang dan jasa yang diproduksi di dalam batas negara dalam periode waktu tertentu. Berikut adalah beberapa cara untuk melihat hubungan antara utang luar negeri dan PDB: