Lihat ke Halaman Asli

Sintha Wahyu Arista

Universitas Muhammadiyah Sidoarjo

Arunika di Puncak Ancala [Bagian Lima]

Diperbarui: 16 Maret 2023   15:14

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cover Arunika Di Puncak Ancala [Bagian Lima] sumber foto (Dok. pribadi)

"Kira-kira masih ada kesempatan lagi nggak ya buat nyobain masakan kamu di pendakian selanjutnya?" kata Ancala.

Pertanyaan yang aneh, pikirku.

Aku mengabaikan pertanyaan Ancala dan memilih tidak menjawabnya.

Setelah beres makan, Ancala membersihkan semua peralatan makan dan membongkar tenda. Kita mulai turun dan berencana untuk ngecamp malam ini Ranu Kumbolo. Keesokan paginya, barulah kita turun ke basecamp.

Perjalanan turun kali ini tidak terasa, tak seperti waktu naik kemarin.

Tiba kita di Ranu Kumbolo. Setelah mendirikan tenda, kita langsung istirahat. Terlihat raut wajah Ancala sangat lelah dan pucat.

Esok hari tiba. Sengaja aku bangun lebih dulu. Bukan, bukan karena ingin membuatkan Ancala sarapan. Tapi aku ingin melihat sang fajar terbit dengan indahnya. Mengingat hari ini adalah hari terakhir aku disini. 

Semoga aku bisa mengunjungimu lagi ya di lain waktu, ucapku pada Gunung Semeru.

Aku kembali masuk ke dalam tenda dan berniat membangunkan Ancala.

Hal tak dinginkan pun terjadi.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline