Aku berjalan menyusuri jalan setapak
Dihiasi oleh pepohonan tinggi nan rimbun
Yang menghalangi sinar mentari menyentuh kulitku
Entah sudah berapa lama aku berjalan
Tanpa alas kaki yang melindungi
Membuat kakiku tak jarang terkotori cipratan lumpur di sisi jalan
Hangatnya sang surya kala itu
Mengingatkanku akan hangatnya pelukmu
Kesejukan sungai kebahagiaan bagai menatap matamu
Mata indah yang dengannya aku biasa melihat keindahan cinta