Berdasarkan data yang telah diperoleh dari Puskesmas Kecamatan Bumijawa, per Februari 2022 Desa Jejeg, Kabupaten Tegal mendapatkan sebanyak 39 anak terduga stunting. Stunting adalah kondisi gagal tumbuh yang ditandai dengan balita memiliki panjang atau tinggi badan kurang jika dibandingkan dengan usianya akibat kekurangan gizi kronis (kekurangan gizi masa lampau dalam jangka waktu yang lama), terutama pada masa 1000 HPK (Hari Pertama Kehidupan). Stunting berdampak buruk baik dalam jangka waktu pendek maupun panjang. Oleh karena itu, mahasiswa KKN-T IPB University melakukan kerjasama dengan berbagai pihak untuk meminimalisir terjadinya stunting di Desa Jejeg yakni dilakukannya program “JELATIN: Jejeg Lawan Stunting”.
Program Jelatin terdiri dari dua kegiatan. Pertama, pelaksanaan edukasi kepada orang tua balita serta Pemberian Makanan Tambahan (PMT) kepada balita. Kedua, dilakukannya kegiatan berupa validasi dan pemetaan data terhadap anak balita yang terduga stunting. Kegiatan pertama telah dilaksanakan pada Rabu (13/7/2022) di Posyandu Dukuh Kembang, Desa Jejeg, Kabupaten Tegal yang didampingi oleh kader posyandu dan bidan Mapiroh selaku bidan Desa Jejeg. Kegiatan ini diikuti sekitar 35 ibu dengan balita di Dukuh Kembang. Pada pelaksanaan edukasi kepada orang tua, terdapat penyampaian materi melalui media poster terkait stunting yang meliputi pengertian, penyebab, dampak, serta cara tepat dalam pencegahan stunting. Rangkaian penyampaian materi pada sesi edukasi ini diharapkan dapat dilakukan secara berkelanjutan dengan kader posyandu dengan menggunakan bahasa setempat. Di akhir sesi, kegiatan dilanjutkan dengan pemberian makanan tambahan (PMT) berupa puding untuk anak balita.
Kegiatan kedua, berupa validasi dan pemetaan data terhadap anak balita terduga stunting yang dilaksanakan secara door to door dengan pemberian kuesioner berisi mengenai identitas responden, faktor sosial ekonomi, pengetahuan, sikap, dan pola asuh ibu kepada 10 balita yang terduga stunting serta pengukuran kembali tinggi anak dan berat badan anak. Kegiatan ini telah dilaksanakan selama dua hari yakni Senin (18/7/2022) dan Selasa (19/7/2022). Kegiatan ini bertujuan agar Desa Jejeg memiliki peta sebaran kasus anak yang terduga stunting.
Masyarakat Desa Jejeg terutama ibu-ibu menyambut baik kegiatan Jelatin ini. Hal tersebut dapat terlihat dari antusiasme partisipan saat penyampaian materi terkait stunting, dan juga keterbukaan responden terutama ibu dalam menjawab kuesioner.
Instagram: @jejak.jejeg
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H