Lihat ke Halaman Asli

sinta wahyu

Fakir Ilmu

[Bukan] Pasaran Terakhir: Bacaan Asyik Jelang Pilkada

Diperbarui: 26 November 2024   00:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto : Novel [Bukan] Pasaran Terakhir (Sumber : dokpri)

Ulasan Novel  

Judul: [Bukan]  Pasaran Terakhir

Penulis: Yon Bayu Wahyono 

Penerbit: Teras Budaya Jakarta  

Tahun Terbit: Oktober 2024 

Pembukaan bab yang diberi judul "Harta Karun" menggambarkan suatu tempat terasa seperti membaca buku pelajaran geografi, kemudian diselingi berita seputar ekonomi juga menyelipkan sejarah yang bikin penasaran. Di bab selanjutnya penggunaan kalimat-kalimat puitis (atau nyastra) tetap terasa meski minimalis, hehehe ....

Kehidupan Kario di pedesaan, kedatangan aktivis mahasiswa yang kemudian tinggal di rumahnya, merupakan kisah yang relevan sekali terjadi di pedesaan. Perbedaan karakter yang disebabkan perbedaan generasi lumrah terjadi dan sangat masuk akal. Hanya saja, di cerita ini Kario tidak ketinggalan zaman. Dia masih cukup up to date sehingga dapat mengimbangi pemikiran anak muda. Hal yang mengganjal adalah, berapa ya selisih usia Kario dengan para mahasiswa, utamanya Ratri? Dua puluhan tahun mungkin .... 

Novel ini membuat pembaca seolah-olah meloncat dari zaman reformasi  ke zaman milenium secara bergantian. Novel ini bahkan mengulik perbedaan lifestyle aktivis pada masa orde baru dan aktivis milenial. Ya, karena memang beda zaman.

Dari kerumitan hubungan Kario dengan Ri, aku jadi mengandai-andai apakah urusan asmara juga bisa mempengaruhi iklim politik di negeri ini?

Di sela kesibukan persiapan jelang Pilkada serentak 2024, novel ini jadi salah satu referensi asyik untuk hiburan sekaligus nambah wawasan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline