Lihat ke Halaman Asli

Sinta Tri Utami

Tetap bahagia dimanapun kamu berada.

Peringati Sumpah Pemuda, Mahasiswa KKN Meningkatkan Semangat Juang bagi pelaku Usaha UMKM Kamir di Pemalang

Diperbarui: 20 November 2021   10:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dok. Pribadi

Pemalang – Mahasiswa KKN Reguler Dari Rumah UIN Walisongo Semarang Kelompok 18 berhasil mengadakan kegiatan pelatihan desain sederhana kepada pelaku UMKM terkenal di Pemalang yaitu Kamir Cap Mawar Ibu Chamidah, pada hari Minggu, 31 Oktober 2021.

Diadakan dalam rangka mempromosikan dan meningkatkan daya kreativitas pelaku UMKM untuk mengenalkan Kamir Cap Mawar Ibu Chamidah diera digitalisasi sekarang ini dengan memberikan pelatihan Canva.

toko Kamir Cap Mawar Ibu Chamidah beralamat di Jl. Semeru gg. Masjid Noor, Kebondalem, Mulyoharjo, Kabupaten Pemalang.

kegiatan ini disambut baik oleh sang pemilik usaha, dan karyawan toko. Berlangsung selama 3 jam dan terbagi dalam tiga sesi, yang dimulai dari pukul 09.00 – 12.00. Sesi pertama pendampingan, mahasiswa KKN diizinkan secara langsung melihat proses pembuatan kamir.

Kekhasan kamir ibu chamidah dibandingkan kamir lain, terletak pada konsistensi dalam mempertahankan resep turun temurun mereka, salah satunya pemilihan bahan tapai dan ragi kue yang mempunyai kualitas bagus. Dan pembuatannya yang masih tradisional bahkan kompor yang digunakan sampai saat ini berusia kurang lebih 13 tahun, kata Pak A’at selaku anggota keluarga dan pelaku usaha.

Sesi kedua, yaitu sesi pelatihan desain canva kepada karyawan untuk membuat promosi pemasaran yang menarik. Lulu sebagai perwakilan kelompok 18 menjelaskan tentang penggunaan dan beragam fitur yang tersedia di canva, dan kemudian membuatkan akun istagram baru untuk promosi karna akun sebelumnya sudah lama tidak dijalankan.

Lulu menambahkan bahwa pada era sekarang, promosi penjualan dan pemasaran lebih banyak dilakukan lewat media sosial, karna lebih mudah dan ruang lingkup tersebarnya informasi juga lebih luas. Pada sesi yang terakhir, yaitu sesi wawancara. Menanyakan seperti sejak tahun berapa beridiri, bagaimana cara awal pemasaranya, dan mempertahankan bisnis keluarga sampai sekarang ini. 

Pak A’at menjelaskan bahwa awal didirikan pada tahun 1983 oleh seorang keturunan arab bernama Ibu Aisyah dengan modal awal sebesar 50.000, mulanya pemasaran dilakukan dengan menitipkan diwarung – warung sekitar rumah, dan saat ini pemasaranya sudah samapai luar kota bahkan ada pendatang yang sudah memesan jauh – jauh hari untuk dibawa ke kota. 

Diakhir acara, Bayu Sempana selaku koordinator kegiatan ini mengucapkan terimakasih atas ketersediaan dan kesempatan untuk mengadakan kegiatan pendampingan serta pelatihan ini. Tak lupa Pak A’at berpesan bahwa dalam menjalankan usaha apapun, kita harus tetap mematuhui peraturan pemerintah. Karena semua itu akan kembali lagi pada usaha kita sendiri, beliau menambahkan sebagai pelaku usaha kita harsu jujur dan tetap semangat bagaimanpun keadaanya,’’ tutupnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline