Lihat ke Halaman Asli

rdsinta

Content writer

Jangan Anggap Sepele Bullying dari Merusak Mental hingga Mengancam Jiwa

Diperbarui: 30 September 2023   09:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi bullying via unplash.com 

Kasus bullying saat ini kian memprihatinkan khususnya di kalangan remaja. Memang tidak bisa dipungkiri kasus bullying di Indonesia pun kian meningkat belakangan ini. Banyak faktor yang membuat bullying ini terjadi pada anak remaja masa kini, mulai dari faktor sosial, ekonomi bahkan teknologi pun ikut menjadi sorotan atas perilaku bullying ini. 

Tindakan bullying dilakukan semata-mata hanya untuk menunjukkan keegoisan seseorang untuk melihat siapa ynag paling kuat dan siapa yang paling lemah antar orang. Tindakan tak terpuji ini seringkali terjadi di lingkungan pendidikan mulai bangku sekolah dasar hingga perguruan tinggi namun di lingkungan sekitar pun kasus bullying bisa saja terjadi. Bullying ini dapat merusak keadaan mental seseorang apalagi jika korbannya takut untuk bercerita atau meminta pertolongan karena trauma dan ada ancaman dari pelaku, hal ini sangat berbahaya hingga membuat depresi korban dan akhirnya bisa mengancam jiwa jika tidak segera dibantu.

Di lingkungan sekolah biasanya kasus bullying ini terjadi karena berbagai faktor mulai dari tradisi senioritas, adanya supporter yang membuat pelaku bullying menjadi-jadi, perbedaan kelas atau strata sosial bahkan kontrol diri pelaku yang rendah menjadi faktor terbesar tindakan bullying ini terjadi. Lingkungan yang tidak mendukung di luar sekolah seperti lingkungan rumah yang tidak harmonis membuat pelaku bullying semakin agresif untuk melakukannya, hal ini terjadi karena untuk melampiaskan kekesalannya kepada orang lain yang dianggap lebih lemah darinya. 

Bullying ini bisa dikatakan sebagai bentuk balas dendam atau kekecewaan yang terjadi pada diri pelaku dan bisa juga terjadi karena teknologi yang semakin berkembang dimana sang pelaku bullying ingin terlihat kuat seperti karakter yang ditampilkan pada banyak konten yang muncul.

Korban yang terkena bullying biasanya enggan membuka diri karena takut terhadap ancaman yang mengincarnya. Untuk melindungi korban supaya tidak berlarut-larut memikirkan tindakan bullying ini sebagai orangtua atau masyarakat sekitar dan tenaga pendidik harus peka terhadap tanda-tanda bullying yang terjadi. Berikut tanda-tandanya diantaranya yaitu :

  • Nilai mata pelajaran perlahan menurun
  • Menarik diri dari pergaulan serta muncul ketakutan terhadap lawan jenis
  • Pendiam, mudah tersinggung bahkan tidak minat makan
  • Krisis kepercayaan diri hingga selalu menyendiri
  • Mudah marah saat ditanya mengenai pertemanannya bahkan tidak ingin menceritakannya
  • Sangat protektif terhadap barang yang dimilikinya mulai dari HP, laptop atau hal lainnya.
  • Sulit tidur dimalam hari bahkan tidak tidur sama sekali

Apabila melihat tanda-tanda seperti ini coba untuk komunikasikan langsung dengan membuat sikap senyaman mungkin supaya korban mau bercerita, dengarkan dengan tenang dan bantulah korban untuk bangkit kembali supaya kepercayaan diri korban lebih berani mengungkapkan apa yang dialaminya.

Bullying ini memang sangat berbahaya bagi pelaku maupun korban yang terlibat didalamnya untuk itu edukasi mengenai etika dan moral perlu digalakan dengan tepat sebagai upaya pencegahan agar jangan sampai kasus bullying ini terus terjadi. Bullying terjadi karena adanya celah untu melakukan tindakannya. Namun jika kita mampu menutup celah ini dengan hal-hal yang lebih positif maka tindakan bullying ini diharapkan sedikit demi sedikit dapat berkurang. Perlunya konsep kesetaraan dimasyarakat dengan tidak membeda-bedakan satu sama lain pun menjadi salah satu kunci supaya tindakan bullying ini tidak terjadi. Maka dari itu peka-lah terhadap lingkungan sekitarmu dan jangan sampai ada lagi korban karena tindakan bullying ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline