Tingkat kebahagiaan Indonesia menempati urutan ke-84 versi daftar Negara paling bahagia di dunia. Rata-rata skor yang diraih Indonesia hanya sebesar 5,722 poin sama halnya dengan Albania. Di urutan terbawah ada pada Negara Afganistan yang rerata skornya hanya 1,859 poin pada 2023 ini. Untuk Negara yang memiliki skor tertinggi diraih oleh Finlandia dengan rerata skor 7,804 poin. Poin ini diambil dari hasil survey dengan responden yang mengandalkan skala 0-10 (0 = sangat tidak puas, 10 = sangat puas). World Happiness Report ini skor indeks yang diukur dari 137 negara yakni dari PDB per kapita, dukungan sosial, harapan hidup sehat, kedermawanan dan persepsi korupsi.
Indonesia sendiri ternyata tingkat kebahagiaannya masih sangat rendah jika dibandingkan dengan Negara lain, walaupun memang bukan urutan paling bawah tapi setidaknya poin ini menunjukkan jika tingkat kebahagiaan di Indonesia harus lebih diperhatikan karena selain menunjang dalam kehidupan, masyarakat pun harus lebih peduli satu sama lain dan berantas tingkat korupsi yang merugikan seluruh kalangan.
Tapi, tahukah kamu di Indonesia sendiri ada provinsi yang menurut perhitungan BPS dinobatkan menjadi provinsi terbahagia. Dimanakah itu? simak penjelasannya.
Provinsi terbahagia di Indonesia tersebar dalam banyak wilayah. Menariknya, pulau Jawa yang paling banyak penduduk tidak masuk kedalan 10 teratas provinsi paling bahagia di Indonesia. Survei yang dilakukan oleh BPS ini dilaksanakan tiap 3 tahun sekali dengan metode pengukuran 3 dimensi yaitu tingkat kepuasan hidup, perasaan dan makna hidup.
Dari hasil survey ini, didapatkan ternyata Provinsi Maluku Utara menempati posisi teratas dalam Provinsi terbahagia di Indonesia dengan indeks kebahagiaan sebesar 76,34. Walaupun memang PDBR (Produk Domestik Bruto Regional) masih cukup rendah tetapi masyarakat di Maluku Utara inilah yang menjadikan tingkat bahagia paling tinggi di Indonesia yaitu dengan menjalin hubungan sosial yang baik dan lebih saling menghargai makna hidup satu sama lain. Selain itu, faktor yang mendorong Maluku Utara dalam posisi teratas yaitu :
Pertama, kondisi emosional dan kesejahteraan sosial yang baik salah satunya resiko dalam kehilangan pekerjaan secara mendadak yang menjadi ancaman hal ini disebabkan karena memang pekerjaan utama masyarakat Maluku pada sektor industri rumah tangga.
Kedua yaitu dilihat dari kultur masyarakat yang cenderung terbuka, tidak terikat oleh banyaknya aturan yang kaku. Hal ini yang menyebabkan masyarakat disana lebih bebas berekspresi secara terbuka tanpa ada rasanya khawatir.
Ketiga, wilayah Maluku Utaran yang dekat dengan alam karena letak geografisnya menjadikan jarak antara pantai dan gunung berdekatan. Alam inilah seperti healing gratis bagi masyarakat yang tinggal disana tanpa perlu rekreasi keluar dari wilayahnya karena sudah sangat indah dank arena adanya laut dan gunung yang saling berdekatan menjadikan masyarakat di Maluku Utara ini memiliki 2 profesi berbeda dalam 2 wilayah berbeda.
Keempat yaitu kedekatan antar anggota keluarga. Hal inilah yang menjadikan jembatan dalam memperluas jaringan sosial maupun ekonomi di wilayahnya. Selain itu, masyakarat Maluku Utara juga sering ke tempat ibadah dan didalamya menjadikan tempat silaturahmi antar sesama.
Pengukuran indeks kebahagiaan ini memang masih secara subjektif tetapi bisa dijadikan sebagai tolak ukur dalam mengukur tingkat kemakmuran dan kesejahteraan penduduk secara nyata. Ternyata hasilnya bukan dari segi ekonomi atau hal mewah yang ada.