Lihat ke Halaman Asli

rdsinta

Content writer

WFH Vs Remote Working, Sama atau Beda?

Diperbarui: 23 Januari 2023   11:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi Meja Kerja via Unsplash.com

Banyak orang berasumsi bahwa WFH dan remote working adalah satu hal yang sama. Meski terlihat serupa, ternyata keduanya pada dasarnya berbeda. WFH sendiri yaitu fasilitas dari sebuah perusahaan untuk karyawannya bekerja di luar kantor dalam beberapa waktu yang tujuannya supaya karyawan dapat lebih fokus menyelesaikan pekerjaan dengan bergantinya suasana lingkungan kerja. WFH memilki waktu kerja yang sama seperti yang diterapkan pada tiap kantor dan para karyawannya harus tetap dihubungi selama jam kerja. 

Pada masa pandemi lalu, sistem ini diterapkan untuk memperhatikan protokol kesehatan pencegahan Covid-19, namun pada saat ini banyak perusahaan yang masih mempertahankan kebijakan WFH ini dengan tetap memperhatikan karyawannya secara bergantian dengan batas waktu yang telah ditetapkan dan karyawan masih terikat pada aturan-aturan perusahaan yang diberikan.

Remote working sendiri adalah sistem yang lebih fleksibel dimana pekerjaannya dapat dilakukan dimana saja dengan lokasi yang lebih independen serta para pekerjanya dapat leluasa dalam bekerja sesuai dengan kebutuhan dan suasana hati mereka bekerja. Jadi, tidak perlu datang ke kantor. 

Konsep remote working ini dapat dilakukan di rumah, caffe, co-working space atau dimanapun kita berada. Konsep ini sudah diterapkan di Amerika Serikat sejak tahun 1970-an dan semakin gencar dilakukan pata tahun 2000-an.

Untuk remote working ini biasanya mengutamakan komunikasi secara tertulis. Namun beberapa perusahan besar di Negara berkembang masih sulit untuk mengimplementasikan remote working ini karena beberapa perusahaan besar biasanya memiliki jumlah pegawai yang banyak sedangkan untuk remote working sendiri waktu yang digunakan pun masih fleksibel karena biasanya perusahaan menginginkan pekerjaan yang serba cepat dan serba bisa kepada karyawannya. 

Tetapi tak menutup kemungkinan, remote working ini tetap di lirik jika masih banyak tugas yang menumpuk di kantor. Biasanya remote working ini dilakukan oleh para influencer yang bekerja secara paruh waktu. 

Walaupun kebebasan bekerja untuk banyak pihak dapat dilakukan secara bersamaan dalam waktu yang diinginkan, kebebasan ini menuntut pada influencer dalam mengatur waktu sebaik mungkin. Kliennya biasanya jauh dari tempat tinggal dan dituntut untuk melakukan komunikasi secara digital.

Menurut jurnal ekonomi The Quartely Journal of economics menyatakan bahwa kerja remote dari rumah dapat meningkatkan produktivitas karyawannya sebanyak 13%. Sedangkan menurut The United States Patent and Trandemark Office (sebuah agensi di bawah naungan departemen perdagangan AS) konsep Remote working ini membantu para karyawannya 4,4% lebih produktif dibandingkan WFH dan membuat para pekerjanya merasa lebih bahagia.

 Selain itu, remote working juga membawa sisi positif dalam bekerja misalnya dapat mencapai work-life balance (karyawan dapat menyeimbangkan hidup antara kehidupan profesional dan kehidupan personalnya), menghemat biaya (tidak perlu bepergian karena biaya transportasinya minim), dapat memanfaatkna waktu bekerja dengan maksimal (tak perlu kemacetan ynag menyita waktu cukup banyak, cukup kerjakan dan selesaikan saja pekerjaan dimanapun dan kapanpun), meningkatkan kreativitas.

Terdapat juga tantangan saat remote working ini dilakukan misalnya ada banyak distraksi dimana saat mulai bekerja atau tengah bekerja bisa jadi ada saja distraksi yang muncul seperti godaan mengecek media sosial, menonton video yang menghibur, mengurus hal-hal di rumah, mengambil kiriman paket, dan sebagainya. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline