Karya sastra di Indonesia sudah banyak sekali diciptakan oleh sastrawan, apalagi para sastrawannya pun sudah menerbitkan begitu banyak karya sastra. Seperti sastrawan yang bernama Eka Kurniawan, beliau adalah seorang sastrawan Indonesia yang banyak digemari karyanya oleh pembaca dikalangan remaja. Eka Kurniawan, lahir di Tasikmalaya, pada tanggal 28 November 1975. Lebih dari sepuluh karya sastra yang sudah berhasil beliau terbitkan, diantaranya berupa novel, kumpulan cerpen dan karangan non fiksi.
Dalam gaya penulisannya punya ciri khas tersendiri dan bisa membuat penggemarnya selalu tidak sabar menanti rilisnya karya-karyanya. Terdapat beberapa novel yang sudah diterbitkan oleh Eka Kurniawan diantaranya berjudul Cantik Itu Luka, Lelaki Harimau, Seperti Dendam, Rindu Harus di Bayar Tuntas, dan O. Sedangkan pada karya cerpennya berjudul Corat-Coret di Toilet, Perempuan Patah Hati yang Kembali Menemukan Cinta Melalui Mimpi, dan yang lainnya.
Pada karya sastra novel pertama yang terbit tahun 2002 berjudul "Cantik Itu Luka". Menceritakan tentang masa penjajahan dan kehidupan kompleks tokoh utama Dewi Ayu, seorang perempuan cantik dan eksotis. Dalam buku ini terdapat cover novel yang menarik dan membuat para pembaca tergiur untuk membaca karya tersebut. Tampilan cover Novel pertama ini memiliki nuansa yang klasik dan sendu hingga dapat diuraikan satu persatu dengan melihat lebih dalam, dimana terdapat foto seorang wanita cantik dan anggun dengan bentuk wajah lonjong dan tulang pipi agak meruncing, hidung mancung dan bibir tipis yang paling menonjol dari semuanya adalah mata wanita ini yang cantik, jernih, dan sebening kristal.
Pakaian yang dikenakannya merupakan pakaian adat Indonesia, dengan kebaya putih dan kain bermotif batik menutupi bagian bawah tubuhnya, rambut diikat rapi, dan duduk tegak dengan tangan mengepal sebagai simbol kharisma. Mereka juga mempunyai status sosial yang tinggi. Kursi antik dan meja kecil di sebelahnya didekorasi dengan warna dan ukiran klasik untuk memberikan nuansa tradisional. Penulisan dan peletakan judul buku judul buku mudah dibaca serta menampilkan unsur menarik.
Pada cover novel "CANTIK ITU LUKA" penulisan judul menggunakan tipografi jenis dekoratif berlekuk-lekuk yang indah, memiliki warna coklat muda terang yang lembut dan santai. Judul ditulis dengan menggunakan huruf besar semua seakan-akan menyatakan secara tegas dan gamblang. Penulisan judul disimpan dibagian atas foto wanita yang duduk di kursi itu. Pakaian yang dikenakan oleh wanita di cover novel ini merupakan adat Jawa dan melambangkan bahwa wanita tersebut hidup pada Indonesia zaman kuno, sarung bercorak batik yang ia kenakan melambangkan kecintaannya pada kebudayaan Indonesia yang tradisional.
Selanjutnya Novel kedua karya Eka Kurniawan berjudul "Lelaki Harimau" dan terbit pada tahun 2004. Di dalam novel ini menceritakan tentang kasus pembunuhan di sebuah kota kecil. Namun sang pelaku pembunuhan membantah bahwa dirinya membunuh tetangganya. Dalam cover novel tersebut terdapat sebuah kepala berbentuk oval dengan wajah manusia dan memiliki mata sipit, hidung mancung dan bibirnya yang sedikit besar namun memiliki kumis seperti halnya wajah manusia yang menyerupai seekor Harimau. Wajah dari gambar itu berwarna hitam dengan bibirnya yang berwarna merah. Di pinggirnya terdapat gambar seperti api-api kecil dan memperlihatkan betapa ganasnya manusia itu ketika marah,bagaikan seekor Harimau. Dengan warna cover yang orange, hitam dan kuning seperti bernuansa dari kulit seekor Harimau. Tuulisan dari nama cover tersebut berbentuk lurus dan sangat enak di pandang.
Karya selanjutnya berjudul "Seperti Dendam, Rindu Harus di Bayar Tuntas", Novel karya Eka yang satu ini di terbitkan pada tahun 2014. Novel ini pun bahkan sudah di film kan dan banyak ditonton oleh masyarakat di Indonesia. Novel ini menceritakan tentang Ajo Kawir yang menghadapi permasalahan rumit, bermula sejak dia kecil. Kemaluannya tidak bisa 'berdiri' sampai dia dewasa dan sudah menjadi preman sekalipun. Melihat perempuan telanjang membangkitkan birahi Ajo Kawir, tapi tetap saja kemaluannya gak mengalami ereksi. Dalam cover tersebut terdapat gambar seekor burung dengan motif dan corak beranekaragam di badannya, memiliki kaki berwarna cokelat dan matanya yang tertidur seperti merasa dirinya malu. Lalu ada gambar bunga berwarna kuning du bawahnya, warna dari sebagian cover seperti warna yang berada di merah, kuning, pink dan orange. Tulisan judulnya terlihat rapih walaupun ditata dengan terpisah-pisah.
Dalam novel terakhir karya Eka Kurniawan yang berjudul kan "O" terbit tahun 2016. Novel ini membuat seseorang penasaran karena akan judulnya yang sangat singkat dan satu kata saja. Novel ini menceritakan tentang seekor monyet yang ingin menikah dengan kaisar dangdut. Kawanan monyet di Rawa Kalong memercayai legenda tentang Armo Gundul, seekor monyet yang berhasil mengubah dirinya menjadi manusia. Sejak itu beberapa monyet lain bermimpi hal yang sama, karena mereka pikir hidup akan lebih enak jika menjadi manusia. Tapi praktiknya tidak semudah itu, perjuangan menjadi manusia ternyata rumit dan penuh tantangan. Hanya seekor monyet yang tidak pantang menyerah, Entang Kosasih namanya yang merupakan kekasih O. Dia kemudian menghilang setelah berhasil melewati sejumlah rintangan, dan kabarnya sudah menjadi kaisar dangdut di dunia manusia. O ingin mengejar kekasihnya, sehingga dia pun harus siap melewati rintangan berat agar menjadi manusia. Covernya pun sudah menggambarkan seekor monyet berwarna hitam dengan warna latar biru, dan teks jadi judulnya singkat dan jelas berjudul "O".
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H