Akhir Desember ini, BMKG memprediksikan adanya potensi hujan sedang sampai lebat di beberapa wilayah di Indonesia. Untuk itu saya akan mencoba mengulas tentang hujan dan hujan asam. Mungkin, saat sekolah dasar pun kita sudah dikenalkan oleh Bapak/Ibu Guru tentang hujan asam di kelas Sains. Yuk, kita sama-sama mengingat kembali apa itu hujan asam dan bagaimana proses terbentuknya hujan asam. Berikut adalah ulasannya,
Proses Terjadinya Hujan
Proses hujan pada umumnya terjadi melalui tiga tahapan, yaitu proses penguapan (evaporasi), proses pengembunan (kondensasi), dan proses pencairan (presipitasi).
Pada proses penguapan (evaporasi), yaitu peristiwa perubahan air laut menjadi uap air. Sinar matahari membuat berbagai air dipermukaan bumi (air laut, air sungai, air danau, dan lainnya) mengalami peningkatan (hangat). Setelah air dipermukaan bumi menghangat, air tersebut akan berubah menjadi uap air, selanjutnya menguap ke udara dan sampai ke langit.
Pada proses pengembunan (kondensasi), uap air hasil evaporasi yang terkumpul di langit dan kemudian ditampung oleh awan. Selanjutnya, uap air yang ditampung di awan mengalami peristiwa pengembunan (kondensasi) yang menyebabkan perubahan wujud menjadi kristal es di awan. Setetes demi setetes uap air tersebut berkumpul ke dalam awan di langit. Tetesan air itu terus mengalami proses pengembunan (kondensasi), maka semakin banyak dan berat kandungan air yang berkumpul di awan.
Pada proses pencairan (presipitasi), banyaknya air yang tertampung dalam awan dan semakin berat akibat proses kondensasi. Akhirnya awan tidak mampu lagi untuk menampung air didalamnya, sehingga perlahan air di awan mencair dan jatuh ke dataran (bumi). Proses pencairan (presipitasi) air hujan artinya terjadi peristiwa pencairan awan yang berisi kristal es berubah menjadi cair (dalama hal ini awan berubah menjadi butiran air). Butiran air dari hasil proses pencairan (presipitasi) yang akhirnya jatuh ke tanah dalam wujud air hujan.
Air hujan yang jatuh ke dataran di bumi, kemudian kembali ke tanah, sungai, danau hingga laut. Kemudian, berulang kembali ketiga tahapan (evaporasi, kondensasi, dan presipitasi) itu sampai terjadinya hujan lagi.
Definisi Hujan Asam
Hujan asam merupakan kondisi air hujan dengan pH rendah (atau tingkat keasaman) mencapai 5,6 (pH kurang dari 5,7) yang artinya air hujan yang turun ke bumi bersifat asam. Sifat asam dari air hujan yang turun ke bumi bersifat korosif atau dapat mengikis partikel (zat) lain. Jika air hujan asam terkena kulit manusia, maka akan menyebabkan gatal bahkan iritasi.
Selain itu dilansir dalam laman Gramedia.com, hujan asam juga dapat didefinisikan sebagai hujan yang mengandung endapan asam, yaitu kandungan Sulfur dioksida (SO2) dan Nitrogen oksida (NOx) yang terbawa udara, kemudian menyebar di atmosfer.
Penyebab Hujan Asam
Dilansir dalam laman Gawpalu.id, salah satu penyebab terjadinya hujan asam adalah tingginya kadar Sulfur dioksida (SO2) di udara. Sulfur dioksida atau belerang dioksida dapat diperoleh dari gas buang atau pengotor bahkan polusi dari proses bahan bakar fosil seperti batubara, atau pun polusi bahan bakar minyak bumi.
Kandungan udara yang kita hirup dari atmosfer untuk kehidupan kita di bumi terdiri dari 78% Nitrogen, 21% Oksigen, 1% uap air, dan sebagian kecil gas lainnya seperti gas Karbon dioksida (CO2), bahan bakar cair dan bahan padat yang halus.