Penyakit Asam Urat
Asam urat (Gout) adalah artritis inflamasi yang telah dikenal sejak abad ke-5 SM, tetapi hingga sekarang belum juga ditemukan obat yang efektif untuk menyembuhkannya, meskipun pada akhir tahun 1814 telah ditemukan kolkisin (sekarang tersedia bentuk tablet 0.5 mg) sebagai dasar pengobatannya. Penderitaannya semakin hari juga cenderung semakin bertambah. Umumnya yang sering terserang asam urat adalah kaum laki-laki karena mereka memiliki kadar asam urat dalam darah yang memang lebih tinggi daripada perempuan (Prapti, 2004).
Saat kita mengonsumsi makanan berprotein tinggi secara berlebihan, atau bahkan yang suka minuman beralkohol, tentunya bisa memicu peningkatan kadar asam urat dalam darah. Sehingga menjadi penyebab utama terserangnya penyakit asam urat. Selain pola makan, gaya hidup yang tergesa-gesa demi tuntutan kebutuhan dan pekerjaan, sehingga kita tidak mempunyai waktu lagi untuk bersantai, apalagi berolahraga, belum lagi stres yang sering melanda. Jika kecenderungan seperti ini terus terjadi, maka kesehatan tubuh pun akan menurun dan penyakit asam urat akan timbul karena peredaran darah akan melemah dan sirkulasi menjadi tidak lancar.
Selain karena berlebihan mengonsumsi makanan berprotein tinggi, penyebab peningkatan asam urat yang berlebihan dikarenakan pula semakin tingginya asupan makanan yang mengandung purin, kurangnya minum air putih, sehingga pembuangan asam urat yang berkurang akibat penurunan proses filtrasi, absorbsi, reabsorbsi, sekresi ketika kencing, serta kombinasi antara produksi asam urat yang berlebihan dan pembuangan yang berkurang akibat kurangnya enzim glukose-6-fosfatase (G6PD). Ketika ginjal tidak sanggup mengeluarkan asam urat melalui kandung kemih, kadar asam urat darah pun menjadi meningkat.
Ciri-ciri gejala umum asam urat dilansir dari website Siloam Hospital (2023), Health.Grid (2023), serta tulisannya dr. Prapti (2004), diantaranya:
- Nyeri di satu atau lebih sendi dan telapak kaki, biasanya pada malam hari semakin terasa nyeri
- Pembengkakan pada sendi atau sinovium
- Rasa panas pada persendian
- Rasa tidak nyaman pada sendi yang nyeri
- Kulit memerah atau keunguan dan tampak mengkilap
- Terdapat benjolan (thopi) akibat gundukan kristal asam urat, jika tidak ditangani segera secara medis, dan dapat hilang jika dilakukan perawatan yang tepat.
Berikut ini adalah penjelasan informasi alternatif terapi pengobatan asam urat dengan buah yang ada disekitar kita. Buah itu adalah buah pisang ambon.
Yuk, kita cari tahu lebih lanjut mengenai informasi pisang ambon dapat dijadikan terapi pengobatan asam uratnya.
Pisang Ambon untuk Ikhtiar Pengobatan Asam Urat
Pisang ambon (Musa paradisiaca L. Var. Ambon) dapat dimanfaatkan sebagai terapi jus dalam pengobatan asam urat, ataupun boleh dimakan langsung. Vitamin C yang cukup tinggi yang terkandung pada pisang ambon itulah yang membuatnya bagus dikonsumsi oleh penderita asam urat.
Dilansir dari laman National Library of Medicine (2010), dari hasil pengujian, analisa, serta evaluasi secara prosfektif asupan vitamin C terhadap panelis dewasa yang sedang menderita asam urat (gout), diperoleh hasil bahwa asupan vitamin C terhadap risiko gout atau asam urat menurun dengan meningkatnya asupan vitamin C. Hingga risiko 45% lebih rendah pada kategori konsumsi asupan suplemen vitamin C dengan pemberian dosis 1500 miligram atau lebih.
Dilansir pula dari laman Healthline (2019), Vitamin C adalah vitamin essensial yang membantu tubuh untuk membangun, memperbaiki dan memelihara jaringan yang sehat. Pada kasus penderita asam urat atau gout, pemberian asupan vitamin C dengan dosis 500 miligram setiap hari tampaknya tidak mengurangi kadar asam urat secara signifikan. Namun, kita dapat mempertimbangkan vitamin C sebagai alternatif dalam pengobatan asam urat, karena sifat dari vitamin C yang aman dan bersifat antioksidan. Ada pun catatan studi yang dilansir dari laman Trimedia (2023), bahwa pemberian vitamin C dosis tinggi selama empat minggu dapat menurunkan kadar asam urat dalam darah secara signifikan. Dengan catatan menurut Promkes Kemkes (2017), batas pemberian dosis vitamin C untuk orang dewasa setiap harinya tidak boleh melebihi 2000 miligram.
Jika kita akan konsumsi jus pisang sebagai ikhtiar terapi pengobatan asam urat, pisang ambon adalah pilihan yang cocok untuk dijadikan jus dibandingkan dengan pisang raja, pisang emas ataupun pisang tanduk (Prapti, 2004).
Pisang ambon selain kaya akan vitamin C, mengandung pula vitamin B6, Kalium atau Pottasium, fruktosa, serat serta karbohidrat. Dari kandungan sejumlah nutrisi itulah dapat menstabilkan saluran gastroinstenintial (berfungsi memecah dan menyerap zat gizi makanan untuk dikirimkan melalui peredaran darah). Kandungan fruktosa dalam serat dan kandungan karbohidrat akan dilepaskan ke dalam tubuh secara perlahan, sehingga tubuh tidak mengalami peningkatan atau penurunan kadar gula. Kandungan hemiselulosa (serat) sangat baik untuk menjaga kerja jantung, karena bisa membantu menurunkan kadar kolesterol darah. Kolesterol darah tinggi pun dapat menyebabkan peningkatan kadar asam urat.