Lihat ke Halaman Asli

Sinta Lestari

Chemical Analyst

Manfaat Daun Kari untuk Diet

Diperbarui: 17 Mei 2023   10:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Daun Kari atau Salam Koja Sumber gambar : steemit.com @johnwekk 

Apa itu Daun Kari ?

Daun kari atau yang biasa disebut dengan daun salam koja, temurui, sicerek, ki becetah ataupun korokeling, merupakan tumbuhan rempah asli khas India. Daun kari biasanya sering dijumpai dalam masakan khas India, Srilanka ataupun jika di Indonesia dapat dijumpai pada masakan aceh dan sumatera sebagai bumbu penyedap. Beberapa jenis masakan Indonesia yang memang wajib menggunakan daun kari ini biasanya diataranya kari, laksa, masakan ayam tangkap aceh, hingga gulai.

Daun kari memiliki nama ilmiah Murraya koenigii (Spesies M. Koenigii)  termasuk ke dalam famili Rutaceae dan memiliki ordo Sapindales. Pertama kali ditemukan oleh ahli botani bernama Johann Koenig. Jenis rempah ini banyak ditemukan di wilayah selatan India dan Malaysia. Jika di Indonesia, daun kari biasanya dapat ditemukan di pekarangan rumah yang di isi oleh WN  India, karena mereka pasti sering membuat masakan khas dengan menggunakan rempah daun kari ini.

Daun kari memiliki bentuk seperti daun belimbing, namun ukurannya lebih kecil dan warna daun kari lebih tua mengkilap. Daun kari memiliki aroma yang tajam untuk daun segar, tapi ketika dipakai sebagai rempah penyedap dalam masakan justru aromanya akan sangat menggoda. Daun kari yang telah dikeringkan di bawah sinar matari, aroma tajam dari daunnya akan sedikit berkurang. Sehingga, penggunaan bumbu kari sebagai bumbu penyedap lebih baik digunakan ketika daun masih segar.  

Tahukah Anda, ternyata daun kari selain menjadi bumbu tambahan dalam masakan di dapur, bermanfaat pula untuk kesehatan dan dapat dikonsumsi bagi yang ingin diet loh. Yuk, kita cari tahu lebih lanjut penjelasannya.

Kandungan Fitokimia Daun Kari

Dilansir dari jurnal ilmiah yang dimuat di National Library of Medicine (2010), studi fitokimia pada daun kari, batang, kulit dan akar tanaman ini telah menghasilkan isolasi alkaloid karbazol antara lain murrayin, girinimbine, mahanimbine, murrayafolina-A dan satu tripenten (Chakraborty et al. 1987; Ito et al. 1993; Baker et al. 2007). Lima senyawa alkaloid karbazol lainnya yaitu, euchrestine B, bismurrayafoline E, mahanine, mahanimbicine (Tachibana et al. 2001).

Hasil penelitian yang muat di National Library of Medicine (2010), dilakukan menggunakan daun kari yang telah dikeringkan dalam oven udara selama 3 hari dengan suhu 50°C. Kemudian daun kari kering tersebut digiling untuk selanjutnya dilakukan ekstraksi, agar diperoleh kandungan fitokimianya.

 

Daun Kari untuk Kesehatan dan Diet

Dilansir dari laman Cybext.pertanian (2021), di negara asalnya India daun kari banyak digunakan untuk pengobatan Ayurveda  dan pucuk daunnya dapat dikonsumsi  sebagai lalapan. Daun kari memiliki efek antimikrobial, anti-diabetic, anti-inflammatory dan antioxidant. 

Seperti halnya dari informasi dalam jurnal ilmiah yang muat di Laman National Library of Medicine (2010) bahwa senyawa alkaloid karbazol yang terkandung dalam daun kari memiliki sifat diantaranya, antiinfalamasi, antidisentri, antioksidan, antidiabetes dan memiliki farmakologis yang beragam.

Antioksidan dapat menghentikan oksidasi yang tidak diinginkan dalam tubuh, yang melibatkan pembentukan radikal bebas dan selanjutnya memperburuk kondisi tubuh (Arulselvan et al, 2007).

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline