Seiring berjalannya waktu perlu kita sadari bahwa bertambahnya penduduk di Kabupaten Jombang memiliki pengaruh pada perubahan iklim. Bisa kita lihat sekarang ini disekitar kita banyak pengalihan fungsi hutan sebagai lahan pertanian, lahan pertanian beralih menjadi perumahan, serta banyaknya gas CO2 dari kendaraan. Akibatnya di Kabupaten Jombang ini terasa lebih panas dari tahun ke tahun, serta sering terjadi perubahan iklim yang tidak menentu sehingga sulit untuk diprediksi.
Akibat adanya perubahan iklim yang tidak menentu mengakibatkan warga Kabupaten Jombang sulit untuk mengantisipasi, karena cuaca di Kabupaten Jombang pada siang hari sangat panas akan tetapi selang 1-2 jam tiba-tiba awan berubah menjadi hitam dan turunlah hujan. Hal ini mengakibatkan derah-daerah di Kabupaten Jombang mangalami banjir dan
juga wabah penyakit demam akibat lingkungan yang kumuh. Tidak hanya warga pemukiman saja yang terkena dampak dari perubahan cuaca, para petani juga kesusahan untuk menanam padi.
Perubahan iklim juga mengakibatkan kemarau berkepanjangan di kabupaten Jombang. Jika kemarau berjalan sangat lama maka warga Kabupaten Jombang akan mengalami kekeringan sumber air. Beberapa daerah di Kabupaten Jombang sulit mendapatkan air bersih karena air sumur mereka tidak keluar air atau kering.
Begitu juga para petani akan kesusahan menanam jagung atau tembakau karena sulit mendapatkan air. Jika adapun pasti tempatnya jauh dan akan memakan banyak waktu. Meskipun demikian para pertain di Kabupaten Jombang tidak membiarkan ladangnya kosong, mereka tetap berusaha untuk bercocok tanam. Karena mayoritas pekerjaan warga di Kabupaten Jombang sebagai petani, dan sumber penghasilan mereka dari hasil pertanian.
