Lihat ke Halaman Asli

Sinta Dewiii

mahasiswa universitas mercu buana jakarta

BUNUH DIRI DAN TINJAUAN FILSAFAT (kasus fenomena bunuh diri wanita yang mengakhiri hidupnya karena masalah percintaan)

Diperbarui: 4 April 2023   21:38

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

di putusin kekasih, wanita nekat gantung diri- kompasiana

    

   Fenomena bunuh diri hampir di seluruh wilayah indonesia setiap harinya semakin tidak kondustif. Seperti penyebabnya karena penyakit menular, kesulitan ekonomi dan salah satunya juga lebih parahnya lagi karena masalah percintaan, bunuh diri menjadi trend alternatif dalam penyelesaian masalah dalam hidup seseorang. Karena sudah tidak menemui titik terang maka Bunuh diri di jadikan solusi seseorang untuk mengakhiri hidupnya.


     Berbagai kasus bunuh diri ini menjadi fakta atas konfleknya persoalan yang di hadapi seseorang. Kasus yang menarik perhatian umum adalah seorang gadis yang terpaksa mengakhiri hidupnya dengan cara bunuh diri. Contohnya kasus tersebut misalnya: 1). Seorang gadis di temukan sang ayah gantung diri di pohon di belakang rumahnya  karena masalah percintaan Jepara ,Sabtu ( 30/07/2022 ), 2). Pemuda berinisial AJ (26) nekat melompat ke sungai karena putus cinta di tingggal sang ke kasih ,di temukan mengapung di sungai begawan Solo,tuban ( 16/04/2022 ),3).pemuda berinisial KW (25) ditemukan tewas akibat putus cinta, korban di temuakan pertama kali oleh adiknya,yang hendak masuk kedalam rumah,ia melihat korban dalam keadaan leher tergantung di tali tambang Sintang , 22 maret 2022.

    Dalam akal sehat manusia,hal demikian tidak sepatutnya di lakukan.Karena,ungkapan seseorang seharusnya mempunyai jiwa sayang yang tidak berlebihan dan fokus kepada dirinya bukan kepada seseorang yang belum penjadi tanggung jawabnya, karena masalah percintaan dapat sewaktu-waktu pergi dan menghilang ketika 1 pihaknya sudah merasakan ketidak peduliaan terhadap nya  tanpa merasa ada penyesalan ketika meninggalkan kekasihnya tersebut. Disinilah tinjauan filosofis antropologis menjadi perlu untuk menganalisis kasus tersebut.


      Berbagai menelitian menyimpulkan bahwa fenomena bunuh diri di lakukan oleh seseorang dengan latar belakang berbeda -- beda ,seperti lemahnya fondasi ekonomi, putus cinta ,rasa malu ( hamil diluar nikah,karena miskin,diejek ) dan sebagainya,yang mengarah kepada ketidaksiapan atas kondisi yang dialaminya dan tidak tercapainya harapan seseorang. Sedangkan bunuh diri dilakukan secara bermacam-macam, seperti : sakit ( kejiwaan,fisik: cacat,putus cinta)  gantung diri, minum racu, terjun ke sumur/sungai/jurang. Membakar diri menyayat nadi,menusuk, dan sebagainya, cara bunuh diri yang dilakukan  seseorang dipengaruhi oleh tingkat ekonomi atau strata sosial yang dimilikinnya.


     Darmaningtyas dalam penelitiannya (2002: 442-443 ) menyebutkan bahwa bunuh diri merupakan persoalan mendasar sekaligus merupakan bentuk keputusan eksistensial yang di lakukan mengggunakan teori albert camus yang sesungguhnya melihat fenomena bunuh diri sebagai ungkapan keputusan seseorang, Dan alasan orang melakukan bunuh diri yang tidak lepas manusia, menegaskan bahwa bagaimana pun manusia adalah makhluk unik.ia mampu mengaktualisasikan diri melalui aspek kognitif,afektif,dan psikomotoriknya. Dengan menggunakan bahasa,ia mampu mengkomunikasikan  hasratnya, yang keterkaitanya dengan masyarakat.


   Ini adalah sebagian kecil contoh dalam kehidupan masyarakat yang dapat memberikan dampak  kemungkinan individu melakukan bunuh diri. Bahkan ungkapan seseorang:"lebih naik aku mati dari pada....." atau  "Aku ingin bunuh diri saja rasanya....."adalah pertanda bahwa seseorang atau individu meberiakkan  " help me " sayang nya kepekaan orang terdekat dan masyaarakat terhadap persoalan hidup yang dihadapi perseorangan masih sangat rendah.


    Beberapa contoh kasus bunuh diri yang paling dianggap " unik " menurut saya adalah bunuh diri seorang remaja karena persoalan percintaan. Persoalan hidup yang tidak mampu diselesaikan membuat sesorang memutuskan mengakhiri hidupnya. Fakta ini meninggalkan dua persoalan,mengapa orang melakukan bunuh diri, dan mengapa seorang demi  masalah percintaan tega bunuh diri.


PERLU DI INGAT !

  • Menurut filsafat kodrati,manusia merupakan makhluk sosial . Yang di tandai dengan sikap ketergantungan yang kuat antar individu.

  • Filsafat   manusia   menegaskan   bahwa   bagaimana   pun manusia  adalah  makhluk  unik.  Ia  mampu  mengaktualisasikan  diri melalui   aspek   kognitif,   afektif,   dan   psikomotoriknya.   Dengan menggunakan  bahasa,  ia  mampu  mengkomunikasikan  hasratnya, yang terkadang tidak dapat dimengerti oleh orang lain. Bunuh diri merupakan salah satu bahasa yang disampaikan oleh pelaku bunuh diri  untuk  menyampaikan  keputusasaannya  terhadap  persoalan yang  melilitnya  selama  ini.  Sayangnya  masyarakat  tidak  mampu menangkap  bahasa  ini  secara  bijak.  Bunuh  diri  hanya  dimaknai sebagai tindakan bodoh dan sesat.


di putusin kekasih, wanita nekat gantung diri- kompasiana


foto penulis

Penulis : Sinta Dewi

Dosen pembimbing : Ahmad Sabir,S.Fil,M.Phil

guna memenuhi tugas besar-1 mata kuliah "  ILMU SOSIAL DASAR "

 

UNIVERSITAS MERCU BUANA 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline