Lihat ke Halaman Asli

Efektivitas Pembelajaran Daring di Masa Pandemi

Diperbarui: 17 November 2021   06:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Efektifitas Pembelajaran daring di Masa Pandemi Covid-19

Oleh : Diyah Ayu Susilowati

Pada saat ini, dunia sedang menghadapi masalah besar. Berawal dari munculnya suatu wabah penyakit yang disebabkan oleh virus, yaitu virus corona yang dapat disebut Covid-19, hamper disemua aspek kehidupan mengalami perubahan yang semakin hari semakin menurun sehingga dapat mengkhawatirkan dan mendebarkan isi dunia.

Dunia perekonomian semakin lemah, hubungan sosial juga semakin menurun yang enyebabkan kurangnya interaksi dan kepeduliah antar sesame warga. Semua telah merasakan dampak virus Covid-19 ini, terutama dalam dunia pendidikan, kita harus siap menghadapi perubahan ini, karena secara cepat atau lambat pendidikan akan mengalami perubahan secara drastis.

Saat ini pemerintah juga mengeluarkan kebijakan-kebijakan, yang salah satunya dalam bidang pendidikan yaitu dengan meliburkan aktivitas (tatap muka) seluruh lembaga-lembaga pendidikan, hal ini dilakukan sebagai upaya-upaya pencegahan penularan Covid-19. Hal ini berdampak besar terhadap pendidikan anak, yang saat ini dituntut untuk belajar mandiri, belajar secara daring.

Pembalajaran daring atau online merupakan sistem pembelajaran tanpa tatap muka langsung akan tetapi melalui media online untuk bisa belajar secara jarak jauh. Hal ini merupakan suatu tantangan besar bagi seorang guru, karena dalam kondisi inipun guru dituntut untuk bisa mengolah pembelajaran daring secara menarik untuk mengantisipasi adanya kebosanan pada siswa.

Bukan hanya itu saja, dalam pembelajaran jarak jauh ini tidak sedikit siswa yang mengalami kesulitan dalam belajar, yang dipicu oleh beberapa factor, yaitu: Pertama, Siswa yang belum memiliki gadget dan wali murid pun tidak tahu menahu banyak tentang penggunaan teknologi kasus ini banyak terjadi pada siswa tingkat TK dan SD (Sekolah Dasar) sehingga dapat menghambat keaktifan anak dalam belajar. Salain itu, masalah utama yang dialami siswa yaitu jaringan yang tidak memadai.

Kedua, kurangnya interaksi fisik antara guru dan siswakarena dalam pembalajaran online siswa hanya diberi tugas melalui via wathshapp. Dan kebanyakan siswa mengalami kesulitan dalam mengerjakan tugas dikarenakan tidak adanya penjelasan-penjelasan awal tentang materi yang diberikan kepada siswanya.

Yang ketiga, tugas yag diberikan guru banyak namun waktu yang diberikan untuk mengerjakan sangat singkat.

Keempat, akibat kurangnya interaksi langsung antara guru dan siswa, otomatis berkuranglah internalisasi nilai-nilai karakter yang semestinya harus ditanamkan seorang guru ke dalam diri siswa. Ini akan mengakibatkan degradasi moral pada anak atau siswa, karena tugas seorang guru bukan hanya mengajar, mentrasferkan ilmu pengetahuan (pelajaran) saja, tetapi seorang guru juga dituntut untuk mendidik (pembentukan akhlak dan karakter) siswa.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline