Wonder mengawali semua mimpi-mimpi itu. Mimpi yang juga menjadi Do'a. Terucap di dalamnya sebuah permintaan. Permintaan yang hanya ia bisa raih dari sang pencipta-Nya. Ia ingin dibawa ke tempat dimana semua orang bermimpi, dimana semua kepercayaan memiliki arti.
Hari-hari dilalui. Perlahan tapi pasti, ia pergi kemanapun langkah kakinya mengegah.
Bahkan ia pun tak menyangka. Ia kembali ke tempat itu. Tempat yang tak terpikirkan olehnya untuk kembali kesana. Lantunan "Ke Tempat Kau Ingin" lahir di tengah-tengah keberadaannya disana. Mewakili kehangatan, tangis dan tawa yang hadir di atap yang sama. Sepenuhnya mencerminkan segala macam bentuk emosi yang dialaminya di sana, di tempat kau ingin.
Perjalanannya berlanjut. Ia akan pergi untuk menyelesaikan sekolah. Selang beberapa bulan, takdir membawanya kembali ke Tempat itu. Dua kali bahkan. Yang kedua justru lebih lama. Prayers hadir di tengah-tengah kegiatannya disana. Penggalan liriknya menjadi tambahan untuk kalimat Do'anya.
Bersyukur untuk setiap tempat, halaman, menghadapi setiap fase. Dan untik dosa-dosa itu, bimbinglah kami ke jalan pulang.
Kemudian beberapa pekan sebelum kembali lagi menyelesaikan sekolahnya, People Pleaser hadir. Menyadarkannya akan apa yang telah ia lakukan selama ini. Menjawab pertanyaan itu. "Apa yang telah aku lakukan?" "Siapa aku?" Ia bertanya. Untuk kesekian kalinya, terjawab melalui rilisan terbaru ini. Berusaha menyenangkan orang lain diatas kebahagiaannya sendiri. Memprioritaskan orang lain. Mencium ego itu sendiri. Yang selalu kepikiran akan segala sesuatu. Yang masih melakukan hal-hal buruk. Ia tidak bisa bilang tidak bahkan ia telah mencoba. Ia adalah orang yang menyenangkan.
Maka ia sadar, meski terlambat. Memprioritaskan kebahagiaan mereka yang juga membuatnya bahagia. Melawan ego dari mereka yang hanya merugikan dirinya, baik secara lahir & batin.
Ini adalah lanjutan dari surat yang ditulis dalam kotak rubik itu. Ini ditujukan olehnya, untukmu yang telah menemani hari-harinya melalui lantunan itu.
Yang juga telah menemani ia beres-beres rumah, mengendarai motor mengantar jemput anak-anak. Jalan-jalan. Kerja bakti. Bermain game. Mengerjakan tugas. Menjadi satu-satunya playlist yang disimpan dan didengar setiap hari. Sampai hari dimana ia bertemu & untuk kedua kalinya juga telah diizinkan untuk melantunkannya bersama. Penantian berakhir untuk mendengarkan satu album secara langsung dalam versi yang tidak kalah asiknya.
Dan untuk kehilangan malam itu. Terima kasih banyak untuk kalian. Malam itu berhasil dilaluinya. Meski telah kehilangan. Kehangatan bersama kalian, berhasil menahan air mata itu untuk keluar. Terima kasih telah datang. Juga Terima kasih untuk do'a dari kalian malam itu.