[FR] Maluku Pulang Padamu
*
Gedibal. Jongos!
Dua kata itu mengiang di telingaku. Ada sesak yang tetiba berdesak. Ada getir dan air mata yang mulai mengalir.
Sekolah tinggi-tinggi, S…S…S…S. Percuma kalo akhirnya cuma jadi tukang cuci.
Mulutku terkunci. Bekuku terpaku dalam kumparan waktu. Sendiri, di sudut bumi pertiwi.
Seharusnya, kamu pulang ke sini dengan ilmumu, dengan pengalamanmu untuk kamu amalkan, untuk kamu praktekkan dalam kehidupan. Aku saja yang hanya lulusan Sekolah Teknik bermental insinyur kok. Bagaimana mungkin kamu yang sarjana malah bermental babu.
Dan aku memang babu. Tapi, Pak, dengan aku menjadi babu, aku bisa menyekolahkan adik.